Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sistem transmisi pada mobil matik idealnya memiliki usia pakai yang sangat panjang.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi pemakaian normal dengan perawatan yang rutin, transmisi mobil matik seharusnya sanggup memiliki usia pakai hingga lebih dari 300 ribu kilometer.
"Berdasarkan pengalaman kami, 5 sampai 7 tahun atau 200 sampai 300 ribu kilometer, itu transmisi mobil matik juga masih bisa digunakan dan belum aus," jelas Bambang Supriyadi, Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat journalist workshop beberapa waktu lalu.
Hanya saja, lanjut Bambang, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi usai pakai sistem transmisi pada setiap mobil matik berbeda-beda.
Nah, bagi Anda yang penasaran faktor apa saja yang mempengaruhi panjang atau tidaknya usia pakai suatu sistem transmisi mobil matik, berikut kumparan sajikan informasinya.
1. Perawatan transmisi mobil matik
Hal pertama yang sangat mempengaruhi usia pakai transmisi mobil matik, kata Bambang, yakni menyoal perawatannya, khususnya terkait penggantian oli transmisi.
ADVERTISEMENT
2. Pastikan tidak ada kebocoran
Selanjutnya Bambang juga menyarankan agar pemilik mobil rutin mengecek volume oli matik yang ada pada mobil. Pastikan, volume oli matik pada dipstick tidak kurang dari level aman, yakni hot.
"Karena sekali sistem transmisi itu kurang oli atau bahkan olinya habis sama sekali, nah itu transmisi matik bisa langsung rusak," ucap Bambang.
3. Gaya berkendara
Berikutnya yang tak kalah penting dalam mempengaruhi usia pakai transmisi mobil matik, yakni menyoal gaya berkendara pemilik mobil itu sendiri.
"Jadi kalau pemakaiannya sering engine brake atau kickdown secara berlebihan itu juga bisa mempengaruhi," terang Bambang.
Karena itu, pemanfaatan engine brake dan kickdown pada mobil matik, sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan.
ADVERTISEMENT
4. Penggunaan transmisi yang tak sesuai peruntukkan
Masih berkaitan dengan poin ketiga, hal lain yang sering membuat transmisi mobil matik jadi cepat rusak, yakni penempatan tuas transmisi yang tidak sesuai peruntukkan.
"Misal saat parkir lama dia tetap pertahankan tuas di D, lalu misal saat mau turun atau nanjak yang harusnya pakai L misalnya tapi tetap pakai D," beber Bambang.
5. Salah posisi derek
Terakhir yang sering jadi salah kaprah di masyarakat, yakni manakala melakukan proses derek. Pada mobil bertransmisi matik, dianjurkan untuk diderek menggunakan mobil derek gendong.
"Sebaiknya memang menggunakan derek towing yang model seluruh bodi mobil naik semua, namun apabila terpaksa menggunakan derek yang model gantung, maka yang digantung itu harus yang ban bagian sistem penggerak," papar Bambang.
ADVERTISEMENT
Mudahnya, apabila mobil itu mengusung sistem penggerak roda depan, maka gantunglah ban bagian depan. Pun sebaliknya, apabila mobil itu berpenggerak roda belakang, maka gantunglah ban bagian belakang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )