Wajib Tahu, Ini Jenis dan Fungsi Sensor Pada Motor Injeksi

6 Mei 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi motro injeksi. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi motro injeksi. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Sepeda motor injeksi menggunakan sistem komputasi seperti ECM (Electronic Computer Module) untuk mengatur kinerja mesin injeksi sepeda motor agar tetap optimal.
ADVERTISEMENT
Untuk itu dibutuhkan berbagai sensor yang berfungsi mengambil data pada setiap komponen yang ada pada sepeda motor untuk dikirim ke ECM.
Ada banyak sensor yang terpasang di sepeda motor, untuk itu Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) Reza Rezdie Sahertian mencoba menjelaskannya. Berikut detailnya.

Throttle Position Sensor (TPS)

Contoh Throttle Position Sensor Foto: dok. Istimewa
“Berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve di throttle body sebagai input data mapping di ECM,” ujar Reza kepada kumparan.
Data yang berasal dari sensor TPS tersebut digunakan untuk mengkalkulasi seberapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk disemprotkan ke ruang bakar.

Manifold Absolute Pressure (MAP)

“MAP berfungsi mendeteksi jumlah udara yang masuk ke ruang bakar melalui perubahan tekanan pada intake manifold sebagai input data mapping di ECM,” jelas Reza.
ADVERTISEMENT
Sensor ini bertugas mengukur volume udara agar ideal ketika bercampur dengan bahan bakar di ruang bakar.

Intake Air Temperature (IAT)

Sensor IAT berfungsi mendeteksi suhu udara yang akan masuk ke ruang bakar. Sensor ini biasanya terletak pada jalur masuk udara sebelum ke filter udara.
IAT memiliki komponen elektronik yang mempunyai sifat tahan bernama Thermistor yang dapat berubah-ubah karena suhu sekitar.
Hasil data yang dihasilkan oleh Thermistor ini kemudian akan dibaca ECM untuk menentukan seberapa lama debit semprotan bahan bakar yang akan ditembak oleh injektor.

Crank Angle Sensor (CKP)

Ilustrasi CKP di Honda BeAT Foto: dok. Istimewa
Sensor CKP berfungsi mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft pada saat berada di posisi Titik Mati Atas, sehingga ECM dapat mengatur waktu penyemprotan bahan bakar serta koil agar mesin dapat bekerja secara optimal.
ADVERTISEMENT

Engine Oil Temperature (EOT)

Sensor EOT berfungsi mendeteksi perubahan suhu yang ada di dalam mesin, umumnya sensor ini ditempatkan dekat kepala silinder.
“Fungsinya mendeteksi suhu mesin melalui media oli sebagai input data mapping di ECM,” kata Reza.
Nah, jika misalnya mesin mengalami panas berlebih atau overheat, sensor akan mendeteksi dan mengirimkan datanya ke ECM kemudian diteruskan ke lampu indikator suhu yang ada pada meter klaster.

Engine Coolant Temperature (ECT)

Mirip seperti sensor EOT, sensor ECT menggunakan cairan pendingin sebagai media untuk mendeteksi perubahan suhu.
Jika mesin mengalami panas berlebih, maka sensor akan mengirimkan data ke ECM untuk diteruskan sebagai perintah mengaktifkan kipas radiator.

Sensor O2

Sensor yang satu ini mudah terlihat karena biasanya terletak pada leher knalpot motor.
ADVERTISEMENT
“Sensor ini fungsinya untuk memperbaiki campuran udara dan bahan bakar selama mesin bekerja agar tetap ideal dengan cara mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang,” pungkas Reza.
Sehingga juga mempengaruhi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih ramah lingkungan.

Intake Air Cut Valve/Fast Idle Solenoid

Sensor ini berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang masuk saat putaran mesin idle sehingga memudahkan proses starter ketika mesin baru pertama kali dihidupkan. Kalau pada motor karburator fungsinya mirip fitur choke untuk menjaga langsam mesin.
***