Wajib Tahu, Teknik Supaya Mobil Matik Tidak Gagal Nanjak

2 Juni 2021 7:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain tuas transmisi Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Desain tuas transmisi Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil transmisi matik makin digemari, lantaran mengoperasikannya mudah, apalagi di jalan perkotaan yang kerap macet. Cuma tinggal injak rem dan gas, rem dan gas.
ADVERTISEMENT
Namun kadang, buat pemula yang teknik mengemudinya belum mahir, membawa mobil matik ke luar kota dengan kontur jalan menanjak bisa jadi masalah.
Tidak jarang, beberapa pengemudi mobil matik masih belum memahami teknik menanjak yang benar. Akibatnya, beberapa dari mereka sering mengalami sulit atau bahkan gagal menanjak.
Nah bagi Anda yang mengalami hal serupa, tak ada salahnya untuk menyimak beberapa tips menanjak dengan mobil matik berikut ini.
Andry Berlianto selaku instruktur Indonesia Road Safety Agent (IRSA), membeberkan setidaknya ada 4 hal yang wajib dipahami para pengemudi mobil matik sebelum melahap jalan menanjak. Berikut penjelasan lengkapnya.

Pahami Kondisi Jalan yang akan Dilalui

Hal pertama yang wajib dipahami oleh pengemudi mobil matik tentu adalah kondisi jalan yang akan dilalui. Sebab, berbeda tingkat kemiringan jalan menanjak tersebut, maka berbeda juga pilihan gigi transmisi yang digunakan.
ADVERTISEMENT
“Kalau masih landai dengan kemiringan di bawah 30 derajat, sebaiknya tetap pakai gigi D saja,” ucap Andry beberapa waktu lalu.
Test drive Daihatsu Rocky. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor
Dengan tingkat kemiringan yang masih berada di bawah 30 derajat, Andry meyakini bahwa hal itu tidak akan menyulitkan apabila masih menggunakan gigi D.
“Nah jika yang akan dilaluinya sangat curam atau di atas 30 derajat tadi, maka sebaiknya sejak awal gunakan gigi D1 atau L,” sambung Andry.
Lebih lanjut, Andry juga menyarankan agar menghindari menggunakan gigi D1 atau L saat mobil sudah menanjak. Sebaiknya, apabila pengemudi sudah melihat jalan yang akan dilaluinya sangat curam, segera pindahkan tuas transmisi ke posisi D1 atau L sejak awal sebelum menanjak.

Jaga Momentum Putaran Mesin

Selain harus memahami kondisi jalan dan penggunaan tuas transmisi, pengemudi mobil matik juga disarankan untuk menjaga putaran mesin. Hindari menginjak pedal gas secara dalam dan tiba-tiba, karena justru bisa menghilangkan momentum putaran mesin.
Ilustrasi pedal mobil matik Foto: Shutterstock
Cara terbaik, yakni dengan menginjak pedal gas secara bertahap atau diurut. Ini penting guna menghindari putaran mesin terlalu cepat mencapai RPM tinggi.
ADVERTISEMENT
“Sebisa mungkin pertahankan putaran mesin di RPM 3.000 sampai 5.000, jadi jangan buru-buru RPM tinggi,” ucap Andry.

Jaga Jarak

Selain menyoal teknik pengoperasiannya, pengemudi mobil matik juga dianjurkan untuk selalu menjaga jarak aman saat melalui jalan menanjak. Ini penting guna menghindari mobil berhenti tiba-tiba akibat mobil di depannya yang tidak kuat menanjak.
New Daihatsu Sigra sedang diuji di jalanan menanjak. Foto: Daihatsu
Sebab, apabila mobil sampai berhenti di tengah jalan menanjak, dikhawatirkan mobil akan kehilangan momentum dan menjadi tidak kuat menanjak.
“Jadi sebaiknya memang hindari berhenti tiba-tiba di tanjakan, apalagi kalau tanjakannya sangat curam. Malah kalau memungkinkan, sebaiknya tunggu mobil di depannya sampai benar-benar di atas, baru kita maju,” beber Andry.

Pahami Kondisi Mobil

Hal terakhir yang tak kalah penting untuk dipahami pengemudi mobil matik sebelum menanjak, yakni kondisi mobil itu sendiri. Apabila mobil tersebut sedang dalam kondisi tidak sehat, terutama pada sistem transmisinya, sebaiknya jangan nekat memaksakan untuk melalui jalan menanjak curam.
Model tuas transmisi dan kenop pengaturan AC Daihatsu Sigra facelift Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Pun kaitannya dengan tingkat kemiringan jalan dan kapasitas mesin. Apabila jalan yang hendak dilalui memiliki tingkat kemiringan di atas 30 derajat dan sangat ekstrem, sementara kapasitas mesin mobil hanya 1.000 cc atau 1.200 cc naturally aspirated, sebaiknya hindari memaksakan diri.
ADVERTISEMENT
Dikhawatirkan tenaga dan torsi yang dimiliki mobil tersebut tidak akan mencukupi untuk melalui jalan yang menanjak sangat ekstrem.
***