Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Air radiator merupakan salah satu komponen penting bagi mesin kendaraan. Fungsinya sebagai pendingin mesin guna menghindari risiko overheat.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih ada oknum nakal yang membuat dan mengedarkan cairan radiator palsu . Hal ini tentunya cukup meresahkan bagi masyarakat. Hal ini pun diamini oleh Product Manager PT Fuchs Lubricants Indonesia Reza Fadillah.
“Banyak sekali ditemui (air radiator palsu) di pasaran. Umumnya, mereka dibuat dengan air sumur dan tidak mengandung zat aditif sama sekali,” ungkapnya di Webinar MASPI ke-32 akhir pekan lalu.
Zat aditif pada air radiator punya beragam fungsi seperti menghindari korosi, kavitasi, hingga deposit mineral pada saluran pendinginan. Selain itu, zat ini juga berperan sebagai pH buffers, defoamer, stabilizer dan denaturants.
“Zat aditif ini akan membentuk lapisan film pada material sebagai perlindungan korosi. Selain itu, menjaga cairan pendingin punya pH basa dan menetralkan asam yang terjadi saat mesin dimatikan. Deposit mineral juga bisa terlarut oleh cairan,” jelasnya.
Selain itu, air radiator palsu juga tidak memiliki kandungan ethylene glycol maupun propilen glycol yang sangat dibutuhkan untuk mendinginkan mesin.
ADVERTISEMENT
“Cairan konsentrat radiator yang baik umumnya mengandung kandungan glikol sebesar 90 persen. Zat ini berfungsi agar cairan yang bersirkulasi tidak membeku dalam suhu yang sangat dingin dan menguap dalam suhu yang sangat panas,” katanya.
Bila menggunakan air radiator palsu, mesin mempunyai potensi overheating yang sangat tinggi. Komponen seperti silinder liner juga bisa mengalami kerusakan akibat kavitasi.
“Kavitasi terjadi pada temperatur tinggi sehingga terjadi penurunan dan kenaikan tekanan dengan sangat cepat. Kenaikan membentuk gelembung uap, penurunan menyebabkan gelembung itu pecah,” ujarnya.
“Ketika pecah nanti dia akan menyebabkan lubang-lubang kecil pada silinder mesin. Lama-lama, air radiator akan turun dan tercampur dengan oli karena silinder liner-nya sudah tergerus. Biaya perbaikan pun jadi mahal,” sambungnya.
Oleh karena itu, Reza menyarankan pemilik kendaraan untuk membeli cairan radiator di bengkel resmi atau tepercaya. Konsumen juga bisa melihat dari kondisi kemasan maupun cairannya yang kadang sedikit berbeda dari biasanya.
ADVERTISEMENT
“Kadang, cairannya itu bisa berubah warna sendiri. Kadang, kemasannya ada yang kurang rapi. Intinya, kalau bisa membeli di tempat tepercaya saja,” pungkasnya.