Waspada Aquaplaning Saat Road Trip Libur Natal dan Tahun Baru

26 Desember 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi aquaplaning. Foto: media.torque.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi aquaplaning. Foto: media.torque.com
ADVERTISEMENT
Libur Natal dan Tahun Baru adalah momen yang ditunggu-tunggu banyak orang untuk melakukan road trip, baik bersama keluarga maupun teman.
ADVERTISEMENT
Namun, musim hujan yang sering datang bersamaan dengan liburan akhir tahun ini membawa tantangan tersendiri, terutama terkait keselamatan berkendara. Salah satu risiko yang perlu diwaspadai adalah aquaplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan cengkeraman pada jalan akibat genangan air.
Aquaplaning menjadi ancaman serius bagi pengemudi kendaraan roda empat maupun roda dua saat melintasi jalan basah. Kondisi ini dapat menyebabkan kendaraan tergelincir dan sulit dikendalikan, terutama jika kecepatan terlalu tinggi. Untuk memastikan perjalanan Anda tetap aman, penting memahami penyebab aquaplaning serta cara mencegahnya.

Apa Itu Aquaplaning?

Menurut Jusri Pulubuhu, Instruktur Keselamatan Berkendara sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), aquaplaning terjadi ketika ban tidak lagi menempel pada permukaan jalan karena terhalang lapisan air.
ADVERTISEMENT
“Berkendara di lintasan licin atau saat musim hujan jelas membuat cengkeraman ban atau traksi roda berkurang, tidak lagi optimal. Artinya, cengkeraman ban akan semakin berkurang,” jelas Jusri saat dihubungi kumparan.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun kondisi telapak ban masih bagus, tekanan angin yang berlebihan dapat mengurangi daya cengkeram ban, sehingga memperbesar risiko slip, termasuk aquaplaning.

Tips Aman Road Trip di Cuaca Ekstrem

Agar perjalanan liburan Natal dan Tahun Baru tetap menyenangkan dan aman meski di tengah cuaca ekstrem, Jusri Pulubuhu memberikan beberapa tips penting berikut:

Pastikan Kondisi Fisik dan Mental Prima

“Bukan hanya pengemudi, tetapi penumpang juga harus dalam kondisi fisik dan mental yang baik,” tegas Jusri. Ia mengingatkan bahwa penumpang yang cemas atau tidak nyaman dapat memengaruhi fokus pengemudi.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari situasi ini, rencanakan perjalanan dengan baik dan sosialisasikan rute, jadwal istirahat, serta potensi hambatan kepada semua penumpang. Dengan begitu, semua orang memahami kondisi perjalanan dan mengurangi kecemasan yang bisa berdampak pada pengemudi.

Periksa Kendaraan Sebelum Berangkat

Pastikan kendaraan dalam kondisi optimal. Periksa tekanan angin dan kedalaman alur ban, rem, lampu, serta wiper. Jangan lupa memastikan alat-alat seperti segitiga pengaman, dongkrak, dan ban cadangan tersedia untuk menghadapi situasi darurat.

Rencanakan Jadwal Istirahat

Jusri menyarankan untuk berhenti setiap dua hingga tiga jam perjalanan. “Jangan memaksa pengemudi untuk terus melaju tanpa istirahat. Jika perjalanan lebih dari 10 jam, pastikan ada pengemudi pengganti,” sarannya.
Posisi mengemudi Chery Tiggo 8. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Istirahat penting untuk menjaga stamina pengemudi, mengingat aktivitas mengemudi adalah tugas multitasking yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
ADVERTISEMENT

Kurangi Kecepatan di Jalan Basah

Saat melewati jalanan basah atau genangan air, kurangi kecepatan untuk mencegah aquaplaning. Jusri juga menegaskan, “Sebagai pengendara yang bijak, ketika berkendara pada musim hujan, bukan hanya kecepatan yang menjadi perhatian, tetapi juga kondisi ban. Pastikan telapak ban, tekanan angin, dan tread ban dalam kondisi layak jalan.”

Patuhi Batas Kecepatan

Banyak kecelakaan disebabkan oleh pelanggaran batas kecepatan atau kurangnya waktu istirahat. Mengemudi secara bijak dan mematuhi aturan lalu lintas adalah langkah penting untuk mengurangi risiko.