Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Waspada Lewati Genangan Air Saat Perjalanan Mudik, Ini Tips Amannya
26 Maret 2025 7:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memperkirakan cuaca hujan sedang hingga sangat lebat masih akan terjadi di beberapa daerah hingga pekan ke-3 bulan Maret ini. Perlu diwaspadai juga potensi banjir yang mungkin muncul saat mudik.
Service Advisor Bengkel Resmi Suzuki Buana Trada Pulogadung, Suwandi mengimbau kepada para pemilik kendaraan untuk tidak memaksakan diri menerjang genangan air. Jika ada dan memungkinkan, pilihlah rute yang lain.
"Kalau tahu ketinggian air melebihi setengah dari bagian ban sebaiknya putar balik saja," buka pria yang karib disapa Wandi ini kepada kumparan.
Namun jika situasinya cukup darurat dan terpaksa harus melewati genangan banjir, ada beberapa kiat yang perlu diperhatikan. Pertama baca situasi genangan dengan melihat kendaraan yang melintasi air banjir di depan kita.
ADVERTISEMENT
"Perhatikan dari arah berlawanan, kalau sedang berada di jalan dua arah maka ada potensi tercipta gelombang atau ombak yang dihasilkan dari kendaraan lain. Awas itu airnya akan tinggi dan bisa masuk ke air intake," imbuh Wandi.
Salah satu bahaya laten dari aksi menerobos banjir menggunakan mobil dengan mesin bakar internal adanya potensi water hammer. Sebuah reaksi yang menyebabkan kerusakan komponen internal mesin ketika bekerja karena air yang masuk ke dalam ruang bakar.
"Biasanya blok mesin bisa jebol. Makanya kalau mesin tiba-tiba mati saat sedang melewati banjir itu jangan pernah coba langsung dinyalakan kembali. Sebaiknya hubungi teknisi atau derek ke bengkel resmi," papar Wandi.
Agar mesin tidak padam, tak sedikit yang menyarankan agar sebaiknya mesin jangan digeber. Wandi bilang, sebenarnya hal tersebut sah-sah saja dilakukan, asal perlu perhitungan cermat dan hati-hati.
ADVERTISEMENT
"Boleh, asal jangan terlalu tinggi (putaran mesin). Kalau terlalu tinggi berarti udara yang masuk ke air intake dan filter udara semakin kencang juga. Jadi sesuaikan dengan kondisi jalan, terlalu rendah juga tidak disarankan," jelasnya.
Pemilik kendaraan diwajibkan mengetahui posisi lubang atau air intake, umumnya pabrikan menempatkan sejajar dengan grill paling atas atau persis di bawah kap mesin. Jaga air agar tidak melewati ketinggian tersebut.
"Betul, harus terlebih dahulu posisi air intake. Sesuaikan dengan kebutuhan tidak ada patokan, ketika lepas pedal gas usahakan jangan sampai habis. Kalau mau digeber maksimal pada 3.000 rpm, ini juga waktu pas bertemu tanjakan atau jalan licin saat melewati genangan boleh digeber aja," pungkasnya.