Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Waspada Modus Segitiga Penipuan Jual Beli Mobil Bekas, Begini Cara Mengetahuinya
22 November 2023 12:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tengah viral kasus penipuan jual beli mobil bekas dengan modus segitiga. Sederhananya penjual dan pembeli tidak terhubung langsung, komunikasinya melalui oknum, yang awalnya bertindak sebagai pembeli tapi di akhir menjadi seolah-olah penjual.
ADVERTISEMENT
Sundoro Pranoto, founder Inspector Mobil mengatakan, sistem modus tersebut diawali dari postingan orang di platform jual mobil bekas.
"Oknum penipu ini ambil fotonya dan diiklankan lagi dengan harga yang lebih murah. Awalnya dia akan nanya dulu ke penjual, minta foto dan alamat lengkap, seolah-olah seperti pembeli asli," buka Sundoro kepada kumparan, Rabu (22/11).
Sebagai contoh kasus yang ramai di media sosial, iklan Pajero Sport 2022 bekas dijual oleh penjual asli Rp di atas 500 juta (mengikuti harga pasar), oleh penipu diposting ulang dengan harga Rp 500 juta, dijual lebih rendah untuk menarik mangsanya.
"Biasanya calon pembeli lebih tertarik yang lebih murah dong, pasti akan hubungi dia dan pikirnya pasti calo. Kemudian penipu itu kasih foto dan alamat penjual asli," sambung Sundoro.
ADVERTISEMENT
Sistem komunikasi penipu ke penjual asli dan calon pembeli mobil bekas
Setelah mendapat calon pembeli yang akan ditipu, oknum ini kemudian melakukan komunikasi ke penjual asli. Menyatakan minatnya untuk membeli, dengan terlebih dulu mengecek langsung unitnya.
"Terus janjian mau beli, bilangnya ke penjual besok ada yang datang ngecek. Padahal yang datang itu yang mau beli asli. Lalu bilang ke calon pembeli kalau nggak bisa nemenin cek mobil, di rumah ada saudara atau rekannya, biasanya ngomongnya begitu," jelasnya.
Dirinya juga bilang, ketika pembeli dan penjual asli telah bertemu, penipu akan memerintahkan pembeli untuk tidak membahas harga. Urusan harga katanya diurus oleh penipu.
"Kalau ditanya harga ke penjual (asli) nanti minta komisi dan lain-lain. Urusan harga ke saya (penipu), kalau sudah, nanti minta kunci dan BPKB aja. Karena harga murah pembeli pasti nurut aja biasanya," timpal Sundoro.
ADVERTISEMENT
Saat pembeli sudah deal dan siap melakukan pembayaran, penipu akan memberikan nomor rekening untuk pelunasan. Setelah benar-benar ditransfer, nomor kontak pembeli di-block oleh penipu.
Uang Rp 500 juta yang awalnya untuk beli mobil sudah berpindah tangan ke oknum yang tidak diketahui identitasnya.
"Pasti yang beli akan minta kunci mobil dan BPKB ke penjual yang diakui penipu sebagai saudara. Penjual pasti heran pas cek mutasi transfer belum masuk. Di situ pembeli baru tahu jadi korban penipuan," pungkas Sundoro.