Waspada Peredam Panas Lapuk, Biang Kerok Nissan Grand Livina Terbakar

27 April 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nissan Grand Livina Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nissan Grand Livina Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua kasus Nissan Grand Livina terbakar terjadi dalam waktu berdekatan. Menariknya, kronologi keduanya terbilang mirip yakni ketika sedang dalam perjalanan menanjak.
ADVERTISEMENT
Salah satu video yang diunggah akun Instagram Info Jawa Barat memperlihatkan peristiwa yang berlokasi di Cilengkrang, Wado – Sumedang, sementara lainnya berlokasi di Cikole, Lembang.
Pemilik gerai mobil dan motor bekas Arisoeta Car & Bike Boutique Arie Soeta menjelaskan, penyebab umum Nissan Grand Livina terbakar ketika dipakai berasal dari peredam panas atau lapisan hood insulator.
“Peredam panasnya itu dekat dengan leher knalpot. Jadi kalau mobilnya sudah lama atau sudah rusak lapisannya, jangan lupa dicek,” terang Arie yang juga punya Nissan Grand Livina ini.
Bila pemilik Grand Livina, terkhusus model L10 dan L11 menemui gejala lapisan peredam yang sudah mulai usang seperti sobek atau kendur sebaiknya diganti.
“Betul harus diganti, tapi kemarin saya cari di marketplace enggak ada yang jual, kurang tahu kalau beli langsung di diler. Tapi untuk pemilik yang mau ganti masih belum dapat barangnya, saran saya dilepas saja dulu daripada nyender ke manifold knalpot,” jelas Arie lagi kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Arie menambahkan, peredam panas tersebut berfungsi untuk melindungi komponen jalur atau pipa freon AC kabin mobil dari panas berlebih, agar kinerja kompresor tidak berat.
“Kasus Livina terbakar biasanya terjadi saat musim mudik atau liburan dan kebanyakan di jalan luar kota. Kondisi ini mudah membuat temperatur mesin jadi tinggi, sehingga bisa memicu api pada bahan peredam,” imbuhnya.
Makanya, ia mengimbau kepada para pemilik Grand Livina untuk memantau kondisi temperatur mesin dengan cara memeriksa pelumas yang digunakan. Oli mesin yang disarankan memiliki spesifikasi tingkat kekentalan dari 0W hingga 5W.
“Banyak yang bilang kebakaran itu asalnya karena mesin overheat, itu kurang tepat. Lebih tepatnya, karena overheat itu memicu peredam jadi terbakar meski belum menempel di leher knalpot,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai tindakan preventif efek kebakaran mobil lebih besar, Arie juga menyarankan kepada para pemilik mobil untuk menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) yang banyak ditemui di pasaran.
***