Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Waspada kondisi lalu lintas yang bisa lebih padat pada waktu tertentu. Ini karena penyesuaian jam masuk dan pulang kantor selama puasa, sehingga menyebabkan perubahan jam sibuk di jalan raya.
ADVERTISEMENT
Menurut Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum, AKBP (Purn) Budiyanto, kemacetan lalu lintas akan mengalami pergeseran, karena aktivitas tambahan masyarakat di bulan puasa.
“Berdasarkan pantauan selama ini dan pengalaman saya, itu biasanya dibagi dalam empat segmen. Ini perlu diantisipasi baik oleh petugas maupun masyarakat luas. Sehingga tidak terjebak di kemacetan yang parah,” ungkapnya saat dihubungi kumparan, Kamis (23/3).
Pekan Pertama
Budiyanto menjelaskan, jam-jam kemacetan akan maju di pagi hari, mulai pukul 06.00 WIB hingga 07.00 WIB. Kemudian, pada sore harinya di 15.00 WIB. Ini dikarenakan banyaknya pekerja yang ingin pulang lebih awal untuk berbuka puasa hingga salat tarawih bersama keluarga.
“Kalau macet sore itu bisa sampai waktu berbuka puasa. Ini perlu diantisipasi juga kegiatan beli atau berbagi takjil sebelum azan Maghrib. Biasanya, ada kemacetan cukup parah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pekan Kedua dan Ketiga
Keramaian bakal terjadi di pusat perbelanjaan, restaurant, tempat kuliner, hingga pasar tumpah. Pengguna jalan disarankan menghindari lokasi tersebut, khususnya pada jam ramai.
“Kemacetan sore itu masih hampir sama seperti minggu pertama. Cuma, ini waktunya lebih panjang bisa sampai pukul 21.00 hingga 22.00 WIB, karena banyak orang mulai ada acara buka bersama kantor, shopping atau belanja untuk lebaran dan lainnya,” urainya.
Pekan Keempat
Masyarakat DKI Jakarta sebagian sudah mulai melakukan perjalanan mudik. Konsentrasi kepadatan bakal berpindah ke stasiun, terminal bus, hingga lokasi mudik gratis.
“Kemacetannya sudah berkurang, tetapi kepadatan di area-area terminal, stasiun, dan mudik gratis perlu diantisipasi. Sebab, akan banyak sekali orang yang lalu-lalang. Ini juga bisa berpindah ke area Tol Trans Jawa hingga Pelabuhan Merak,” katanya.
Antisipasi pengaturan lalu lintas di jalan tol juga perlu diperhatikan. Sebab, pemudik tahun ini mencapai 123,8 juta orang, dengan potensi pergerakan dari Jabodetabek mencapai 18,3 juta.
ADVERTISEMENT
“Sistem satu arah dan contraflow perlu diantisipasi oleh pemudik. Berangkatlah lebih awal dan menyiapkan jalur-jalur alternatif, untuk menghindari kemacetan yang terjadi,” pungkasnya.