Wire Rope Fitur Keselamatan di Tol Cipali yang Cegah Kendaraan Keluar Lajur

14 November 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintas dari arah Jakarta menuju Jawa tengah saat pemberlakuan sistem satu arah atau one way di jalan Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2024). Foto: Dedhez Anggara/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintas dari arah Jakarta menuju Jawa tengah saat pemberlakuan sistem satu arah atau one way di jalan Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2024). Foto: Dedhez Anggara/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ketika melintasi ruas Tol trans Jawa mungkin sudah tidak asing dengan pembatas jalan berupa area cekungan rumput yang jadi pembatas antara kedua lajur tol di kawasan Tol Cikopo hingga Palimanan alias Tol Cipali.
ADVERTISEMENT
Di area tersebut ada pembatas jalan berupa wire rope beton yang berfungsi sebagai pengamanan tambahan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan kendaraan pindah ke lajur di arah berlawanan.
Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Infra Toll Road Cikopo - Palimanan Ardam Rafif Trisilo menjelaskan, Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan secara konsisten melakukan upaya peningkatan kualitas perjalanan melalui gerakan keselamatan 3E (Education, Engineering, & Enforcement).
Pagar wire rope di Tol Cipali. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Kampanye keselamatan tesebut diedukasikan kepada masyarakat melalui penyebaran informasi lewat beragam media.
Dari sisi keselamatan, Astra Infra Toll Road sudah memasang beberapa fasilitas keselamatan seperti guardrail di KM 164, wire rope di KM hingga 18.600 guide post serta pembatas beton.
Selain itu, ada juga speed reducer di 20 titik untuk menjaga batas kecepatan kendaraan agar sesuai batas kecepatan yang sudah diterapkan di sepanjang ruas tol Cipali.
ADVERTISEMENT
“Pembatas beton merupakan pagar pengaman kaku yang efektif dipasang pada area-area yang tidak memiliki penampang jalur, lokasi curam, atau median jalan dengan ruang terbatas seperti pada lajur ketiga,” kata Ardam di sela-sela acara Grup Astra di kawasan Jawa Barat, Selasa (12/11/2024).
Kata Ardam, pembatas beton dirancang untuk menahan benturan langsung dengan beban sekitar 13 ton. Sehingga diklaim mampu memberikan perlindungan maksimal meski tanpa daya lentur.
Pagar wire rope di Tol Cipali. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Selain pembatas beton, terdapat wire rope dan guard rail sebagai pembatas jalan semi-kaku. Fungsinya, untuk mengoptimalkan kendaraan yang keluar jalur.
Wire rope, dengan konstruksi beberapa sling baja, mampu menahan beban hingga 80 ton. Selain itu juga menawarkan elastisitas yang lebih tinggi dalam meredam benturan dibandingkan guard rail,” ujarnya.
ADVERTISEMENT