Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ajang Consumer Electronics Show (CES) menghadirkan sangat banyak terobosan teknologi yang mungkin sulit dibayangkan sebelumnya. Termasuk teknologi transportasi di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu ada yang sedikit berbeda dengan gelaran di awal tahun 2018 ini. Jika biasanya hanya mobil konsep dan desain kabin mobil--dengan teknologi termutakhir tentunya, kali ini turut hadir helikopter masa depan dari Bell Helicopter.
Buat kamu yang mungkin belum tahu, sesuai namanya Bell Helicopter adalah produsen helikopter asal Amerika Serikat yang berbasis di Texas. Bell sendiri bukanlah pemain baru di industri yang unik satu ini. Mereka sudah beroperasi selama 80 tahun dan merupakan perusahaan pertama yang mendapat sertifikat komersial untuk memproduksi helikopter.
Oke, cukup kita bicarakan latar belakang Bell, sekarang mari kita lihat produk yang mereka pajang di Las Vegas, Nevada (tempat CES 2018 berlangsung).
Di acara tersebut Bell memang tidak membawa helikopter secara utuh, mereka hanya menyajikan kabin taksi terbang elektrik mereka.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun dilakukan bukan tanpa maksud tertentu, dengan konsep kabin yang disesuaikan, Bell Helicopter memang berfokus untuk menawarkan pengalaman berkendara untuk calon penumpang.
Mengutip dari Motor Authority , Senin (15/1), dalam gelaran itu Bell bahkan tidak menyingkap detail permesinan. Mereka benar-benar menawarkan antarmuka dalam taksi udara mereka ini.
Masuk ke dalam, pusat pengendalian terintegrasi langsung siap melayani pengendara untuk mengakses berita terbaru, melakukan video call, dan bahkan mengirimkan dokumen atau data ke pengemudi lain. Sedangkan penumpang dapat bersantai dan menikmati pemandangan di bawah ataupun di sekitar mereka.
Di saat banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menghadirkan konsep mobil terbang ataupun konsep VTOL (vertical take off and landing alias helikopter) tanpa sopir, Bell justru menyajikan hal yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Meski tidak menjelaskan secara terbuka tentang cara taksi udara ini beroperasi, Bell menghadirkan semacam joystick untuk mengoperasikan kendaraan ini. Hal tersebut membuat kami beranggapan bahwa kendaraan ini tidak akan menjadi helikopter otonom.
Selain itu konsep taksi sendiri dipilih lantaran Bell melihat penggunaan helikopter sebagai moda transportasi masih sangat eksklusif bagi mereka yang berkocek tebal. Sedangkan mimpi besar produsen helikopter ini adalah menyajikan taksi udara elektrik yang dapat diakses semua orang.
Perlu diingat meski mengagumkan, konsep taksi terbang milik Bell ini masih sekadar ide dan belum tentu akan diproduksi secara massal. Meski begitu ini menjadi ajang bagi mereka untuk menunjukan visi mereka dalam mengembangkan transportasi udara di masa depan.
Mari kita tunggu saja realisasi seperti apa yang akan dilakukan pada taksi udara ini.
ADVERTISEMENT