Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penarikan kembali tersebut sebagai buntut dari beberapa keluhan konsumen, yang menyatakan Xpander berpotensi mati mendadak sejak Mei 2019.
Hasil investigasi MMPC dan Mitsubishi Motor Corporation (MMC), masalah ada pada pelampung pompa bahan bakar.
Dari laporan Top Gear, material resin pada pelampun pompa bahan bakarnya itu membuatnya mengembang, sehingga menyebabkan komponen tersebut berhenti berotasi, serta membuat pasokan bensin terhenti dan akibatnya mesin mati.
Atas temuan ini, MMPC memanggil seluruh pemilik Xpander yang melakukan pembelian pada Mei 2018 sampai 22 Oktober 2019. Namun tidak ditulis jumlah unit yang terdampak.
Adapun recall guna mengganti komponen pompa bensin. Lama pengerjaan pun berkisar 1,5 jam.
Sebelumnya recall juga dilayangkan Mitsubishi Vietnam atas masalah yang sama pada Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
Xpander Indonesia masih tunggu hasil investigasi
Mitsubishi Xpander yang diekspor ke Filipina dan Vietnam tersebut merupakan model CBU rakitan pabrik Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia di Cikarang.
Menyangkut modelnya yang dijual di Indonesia, Presiden Direktur PT MMKSI, Naoya Nakamura, memastikan belum ada laporan yang sama di Tanah Air.
"Bila kami menemukan sesuatu maka kami akan melakukan sesuatu tetapi saat ini yang saya mau katakan kepada konsumen Mitsubishi , bila konsumen punya kekhawatiran silakan menghubungi diler kami. Bila konsumen ingin melakukan penggantian kami bisa melakukannya," kata Nakamura saat ditemui di Tangerang, Sabtu (7/12).
Pada kesempatan yang sama, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Michimasa Kono, mengakui masih mendalami kasus recall tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami perlu memeriksanya secara detail, karena tidak semua produk sama. Jadi kami perlu investigasi dulu. Tentu saja kami punya tanggung jawab kepada konsumen terkait isu produk," kata Kono.