Yamaha Bakal Jual Motor Listrik Berbasis EM1 e:, AHM: Cuma di Jepang

26 Agustus 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda EM1 e:. Foto: Honda
zoom-in-whitePerbesar
Honda EM1 e:. Foto: Honda
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar kabar bahwa Yamaha Motor Co., Ltd akan memasarkan motor listrik yang basisnya diambil dari Honda EM1 e:. Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Octavianus Dwi, membenarkan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saat ini hanya yang di Jepang dan kolaborasi seperti itu sangat biasa," buka pria yang karib disapa Octa ini ditemui di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Dalam siaran resminya, Yamaha Motor Co., Ltd dan Honda Motor Co., Ltd telah umumkan kerja sama untuk menggunakan model Honda BENLY e:I dan EM1 e:. Produk terakhir sudah dipasarkan di dalam negeri sejak tahun lalu.
Octa memastikan, pihaknya belum akan melakukan rencana serupa. Termasuk soal peluang motor listrik Honda yang kenakan emblem Yamaha itu bakal dijual dan diproduksi di Indonesia. Ia menegaskan, kolaborasi itu hanya untuk pasar Jepang.
“Kan itu kerja samanya pastinya tidak hanya sekali, ya. Kita sendiri sebenarnya belum tahu kelanjutannya seperti apa. Itu masih di Jepang dan masih initial project bahasanya untuk di Indonesia belum," paparnya.
ADVERTISEMENT
Disebutkan Yamaha, perjanjian di antara keduanya sebenarnya bukan hal baru. Pada 2016, keduanya sudah berencana pengembangan motor kecil di tengah tantangan aturan standar keselamatan serta ketentuan emisi yang ketat.
Pertemuan itu akhirnya membuat Honda mulai menyediakan motor berkubikasi 50 cc yang kemudian dipasarkan dengan merek Yamaha pada tahun 2018 silam. Satu tahun setelahnya, bentuk kerja samanya meluas menjadi beberapa merek motor.
Honda, Yamaha, Kawasaki Heavy Industries, Ltd., dan Suzuki Motor Corporation nyatakan deklarasi mendirikan Swappable Battery Consortium for Electric Motorcycle yang bertujuan mempopulerkan motor listrik di Jepang.
Konsorsium tersebut bekerja sama mencari solusi untuk mengatasi masalah jarak tempuh baterai hingga waktu pengisian daya baterai. Sehingga memungkinkan untuk menciptakan baterai yang dapat ditukar secara umum.
ADVERTISEMENT
***