Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Publik sebenernya cukup terkecoh dengan produk baru ini, lantaran banyak yang menganggap Yamaha Gear adalah generasi terbaru Mio, tapi ternyata bukan.
Mengingat pabrikan sudah cukup lama tak melakukan ubahan besar pada Yamaha Mio.
Paling rutin, Yamaha hanya merevisi kelir atau striping skutik entry levelnya itu. Paling baru, ada Mio M3 yang mendapat seragam anyar pada 13 November 2020 lalu.
Lantas, bagaimana kabar Yamaha Mio dan apakah akan disuntik mati? Merespons itu Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro menjawab normatif.
Dia tak mengiyakan jika hadirnya Gear 125 jadi indikasi akhir hidup Mio series. Sampai dengan saat ini, Anton menyebut Mio masih akan tetap dijual.
ADVERTISEMENT
"Yamaha Mio kita masih jual dan kita akan menyesuaikan dengan kondisi demand-nya. Sekarang masih ada, memang ada permintaan dan kita masih produksi," kata Anton, Rabu (25/11).
Namun ketika ditanya seberapa besar kontribusi penjualan Yamaha Mio series dia enggan membeberkan secara angka. Anton kembali menjelaskan jika demand terhadap Mio masih positif.
Dari laman resmi Yamaha Indonesia, Mio dihadirkan dalam 4 model berbeda. Pertama ada Mio M3 yang dipecah menjadi 2 tipe, lalu ada Mio S dan juga Mio Z. Secara harga jual juga dibilang mirip-mirip, banderolnya tak lebih dari Rp 17,5 juta.
Perbandingan fitur antara Mio, Gear, dan produk kompetitor
Oke kita bandingkan harga terendah Yamaha Gear di Rp 16,75 juta dengan Yamaha Mio M3 AKS SSS seharga Rp 17,27 juta.
Secara fitur, Mio M3 sedikit ketinggalan menyoal teknologi lampu. Di mana Gear sudah menggunakan LED di depan, sementara Mio M3 masih mengandalkan bohlam biasa.
ADVERTISEMENT
Pun dengan fitur pengecasan gawai, versi termurah Gear sudah lengkapi dengan power outlet dan Mio M3 belum dibekali fitur tersebut.
Lalu bagaimana dengan produk kompetitor? Di pasar, Mio kerap kali disandingkan dengan Honda BeAT. BeAT sendiri sudah mengalami rombakan pada awal tahun ini, dia sudah dibekali dengan lampu LED, power outlet dan panel instrumen kombinasi analog dan digital.
Belum lama ini Anton juga pernah mengatakan bahwa tak ingin gegabah langsung merespons dengan Mio generasi terbaru. Dia mengatakan, Mio series bukan jadi satu-satunya produk untuk melawan Honda BeaT.
"Sementara kami tidak mau lawan BeAT dengan hanya gunakan Mio, produk (matik ) 125 Yamaha bervariasi sesuai karakter konsumen, ada X-Ride, FreeGo, atau Fino yang jadi pilihan konsumen. Kami strateginya beda," tegasnya.
Apalagi kata dia, produk Yamaha bukan hanya menawarkan soal keiritan saja tapi juga menghadirkan solusi motor matik yang bertenaga.
ADVERTISEMENT
"Kita harus akui image kompetitor lebih kuat dan mereka terkenal dengan irit. Jika kita terus mengejar seperti itu enggak akan selesai, justru kita menawarkan sesuatu yang berbeda bukan hanya irit tapi juga ada tenaganya," ungkapnya.