Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kemajuan zaman melahirkan teknologi transportasi yang semakin mudah dan efisien untuk digunakan. Tidak terkecuali dengan sepeda motor. Kehadiran skuter matik (skutik) perlahan mulai menjadi tren baru bagi pengguna sepeda motor di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Motor bebek yang menjadi andalan dan idola pun mulai ditinggalkan terutama dalam beberapa tahun belakangan seperti yang diungkapkan Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Minoru Morimoto.
"Tiap tahun, (terutama) dalam dua tahun belakangan pasar matik sendiri terus menerus meningkat," jelas Morimoto-san.
Dalam skala nasional, dominasi skutik bisa dilihat dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun 2017, lima besar sepeda motor yang didistribusi paling banyak dari pabrik ke diler, semuanya adalah skutik milik Yamaha atau rival mereka, Honda.
Tidak hanya dalam skala nasional, di pasar Jawa Timur motor matik juga menunjukan dominasinya. Hal ini sendiri ditegaskan oleh Promotion Manager PT Surya Timur Sakti Jatim Yamaha, William Saputra.
ADVERTISEMENT
"Motor matik lebih mendominasi. Ini juga menjadi alasan Yamaha mengeluarkan beberapa varian baru matik di Jawa Timur. Hampir 70% matik, kalau untuk sport-nya mungkin sekitar 10-12 % karena lebih segmented, kalau bebek sendiri angkanya kecil dari sport," jelas William.
Berkaca pada fakta itu tidak heran kalau Yamaha terus memperkuat semua lini skutik mereka. Yang terbaru mereka menghadirkan Yamaha Lexi yang akan segera diproduksi masal bulan April mendatang. Meski memiliki ragam fitur yang melimpah, Yamaha Lexi sendiri diposisikan untuk bersaing di pasar skutik menengah, atau buat mereka yang ingin menaikan tingkat ke model Maxi Series.
Sedangkan untuk konsumen entry level, Yamaha masih mengandalkan Yamaha Mio di garda terdepan untuk melayani konsumen karena keefisienannya untuk digunakan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Tidak heran kalau kemudian Yamaha Mio, Oktober 2017 lalu juga mendapat tambahan ragam dalam wujud Yamaha Mio S. Berada di kisaran harga yang sama dengan saudara-saudaranya (di kisaran Rp 15 juta), Yamaha Mio S sendiri hadir untuk melayani pasar anak muda Indonesia, lebih tepatnya remaja wanita.
"Melalui Mio S sendiri, Yamaha mau mendefinisikan sepeda motor itu untuk wanita," tambah William saat ditemui di sela-sela acara meet & greet jelang Mio S Roadshow Concert featuring Isyana Sarasvati di Surabaya.
Dengan target pasar itu pula, tidak heran kalau kemudian mereka menggandeng Isyana Sarasvati sebagai brand ambassador untuk produk terbarunya ini sendiri.
"Mio S ingin memberikan mimpi untuk konsumennya untuk tetap melaju. Sehingga yang kami harapkan Isyana dapat menjembatani pesan ini kepada para konsumen untuk tetap bermimpi," jelas Morimoto-san.
ADVERTISEMENT
Yamaha Mio S sendiri memang dibuat khusus untuk memenuhi permintaan konsumen di Indonesia. Morimoto-san sendiri disebut turun langsung dalam mendesain sepeda motor ini.
"Kami membuat Yamaha Mio S berdasar pada opini dan keinginan para konsumen kami. Kami percaya motor ini adalah porduk yang sangat baik," kata dia.
Yamaha Mio S sendiri hadir dengan body yang ramping. Meski begitu, motor ini memiliki ruang pijak kaki yang lega. Motor ini juga dilengkapi dengan lampu LED yang terang dan menggunakan ban tubeless dengan ukuran yang lebih lebar. Tidak lupa juga ada fitur Answer Back untuk 'memanggil' sepeda motor dengan remote.
Untuk mesin, Yamaha Mio S sudah menggunakan mesin Blue Core 125 cc dengan pendingin udara. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 9,3 dk pada 8.000 rpm dan torsi 9,6 Nm pada 5.500 rpm.
ADVERTISEMENT
Live Update