Yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Honda ADV 160

25 Juli 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
zoom-in-whitePerbesar
Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
ADVERTISEMENT
PT Astra Honda Motor (AHM) mencoba pikat penggemar motor petualang dengan menghadirkan motor skutik terbarunya yakni Honda ADV160 terbaru.
ADVERTISEMENT
Meluncur pada awal Juli lalu, Honda ADV160 hadir dengan pembaruan yang cukup signifikan, baik dari penampilan dan fitur, sampai penyematan jantung mekanis baru.
Semua sentuhan ubahan tersebut tentunya membuat ADV terbaru semakin menarik dan fungsional untuk dimiliki. Kebetulan, kami juga sudah mencoba motor skutik ini saat acara media test ride ke Puncak beberapa waktu lalu.
Lantas, apa saja hal yang perlu Anda ketahui sebelum meminang Honda ADV160 ini? Simak detail rangkuman kumparanOTO berikut ini.

Tampilan memikat

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: Sena Pratama/kumparan
Sepintas, desainnya seperti tidak berbeda dengan model sebelumnya. Namun, bila diperhatikan lebih detail, banyak ubahan yang dilakukan pada Honda ADV160 ini.
Misalnya pada bagian depan hingga ke samping, garis-garis desain kini dibuat lebih halus sehingga membuat ADV160 tampil elegan. Tetapi, tetap tidak mengurangi kesan gagahnya.
ADVERTISEMENT
Detail lain yang mencirikan sebuah motor petualang tetap dipertahankan, misalnya penggunaan windshield yang posisinya kini lebih tinggi 75 mm dari model sebelumnya. Kemudian, penggunaan setang model fatbar yang raiser-nya juga dibuat lebih rendah dari model sebelumnya.
Kemudian penggunaan ban jenis touring yang selain membuat tampilannya kekar, secara fungsi cukup membantu saat menjajal motor skutik ini di medan jalan yang kurang mulus seperti bebatuan, kerikil, hingga jalan becek dan berlumpur.

Ergonomi

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
Posisi duduk pada Honda ADV160 ini terbilang baik untuk saya yang punya postur tinggi badan 173 cm. Semakin asyik, ternyata Honda membuat ketinggian tempat duduknya 15 mm lebih rendah dari pada model sebelumnya.
Alhasil tidak ada masalah berarti untuk saya ketika menunggangi kuda besi yang satu ini, posisi duduk juga masih terbilang cukup tinggi. Apalagi setangnya juga dibuat lebih rendah sehingga posisi duduknya semakin ergonomi.
ADVERTISEMENT
Enaknya, pijakan kaki kini terasa lebih luas dari model sebelumnya, ditambah adanya dua modus pijakan yakni posisi kaki tegak atau sedikit santai, ini memberikan fleksibilitas posisi kaki saya ketika berkendara jarak jauh dengan Honda ADV160.

Pengendalian

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
Berbicara pengendalian, saat mengikuti test ride ke Puncak yang berangkat dari markas AHM di Pulogadung, Jakarta. Saya dan awak media lainnya diajak untuk menyusuri jalanan perkotaan terlebih dahulu.
Meski punya setang jenis tapered handlebar yang cukup lebar, nyatanya bermanuver di dalam kota, terlebih untuk melakukan selap-selip di antara kendaraan lain seperti mobil dan lainnya, tetap mudah dilakukan.
Karakter suspensinya juga cukup unik, suspensi depan jenis teleskopik punya sensasi yang empuk. Ini cukup membantu untuk meredam guncangan ketika melewati jalan yang bergelombang, sampai dengan sepanjang jalan menuju Pendopo Ciherang, Curug Leuwi Hejo yang punya karakteristik kurang bagus.
ADVERTISEMENT
Tetapi yang saya rasakan selama mengendarai Honda ADV160, suspensi belakangnya cukup keras meski sudah dilengkapi dengan sub-tank. Karakter seperti ini cukup untuk memberi rasa berkendara yang lelah karena guncangan keras saat melewati jalan jelek. Tetapi, suspensi belakangnya cukup membantu motor agar tetap stabil saat bermanuver di jalan belok ketika kecepatan lumayan tinggi.
Kedua rem dapat diandalkan karena selain pakem, ia punya karakter yang empuk. Apalagi hadirnya fitur ABS pada rem depan, sangat membantu menghindari gejala slip ketika melakukan pengereman keras di jalan licin.

Mesin bertenaga

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
Salah satu poin yang saya sukai pada Honda ADV160 adalah mesin barunya yang berkapasitas 160 cc. Punya tenaga 15,8 dk pada 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm di 6.500 rpm, ADV terbaru ini bisa dibilang sangat enak untuk melibas pada situasi jalan yang beragam.
ADVERTISEMENT
Pertama, saat kondisi stop and go di ruas jalan perkotaan, mesin ADV160 ternyata punya karakter yang menggigit pada putaran bawah, sehingga sangat pas rasanya ketika harus berjalan pada kecepatan rendah. Mesinnya pun juga terasa halus.
Kemudian, saat melewati kawasan Stadion Pakansari dan Sentul yang punya jalanan lurus dan panjang. Tidak ingin melewati momen tersebut, saya langsung bejek gas untuk merasakan akselerasinya. Motor dengan mudah melesat, tetapi pada putaran menengah hingga ke atas mesin seperti tidak memiliki cukup banyak tenaga untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi.
Paling seru saat diajak ‘trabasan’ di jalan menanjak, plus dengan kontur jalan yang kurang bagus seperti berlubang, terdapat kerikil, dan sebagainya. Mesin dengan teknologi eSP+ plus tersebut seperti tidak kenal lelah.
ADVERTISEMENT
Motor sangat mudah merangkak naik, meski dengan kondisi jalan yang jelek sekalipun. Tidak jarang, saya dan rombongan media lainnya menemui jalan menanjak dengan elevasi yang cukup curam. Tapi, itu tidak menjadi kendala berarti hingga kami berhasil sampai di Pendopo Ciherang dan Curug Leuwi Hejo.

Fitur

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
Honda ADV160 yang saya coba merupakan varian tertinggi dengan fitur pengereman ABS serta fitur Honda Selectable Torque Control atau HSTC. Seperti yang disebutkan, fitur ABS pada kondisi tertentu punya peran yang sangat membantu.
Selain mencegah ban depan motor yang saya tunggangi ini terkunci akibat permukaan jalan licin, modul ABS-nya juga terasa halus saat sedang aktif. Pun begitu dengan fitur HSTC yang membantu menjaga traksi roda belakang.
ADVERTISEMENT
Honda ADV160 juga dibekali dengan panel instrumen digital baru, desainnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan Honda ADV150. Namun, informasi yang ditampilkan lebih lengkap dan mudah terbaca sekalipun pada situasi siang hari yang terik.

Kepraktisan

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
Berbicara kepraktisan, Honda ADV160 terbilang sangat memadai. Apalagi kalau bukan karena ruang penyimpanan di bawah jok yang kini lebih luas 2 liter sehingga totalnya menjadi 30 liter. Berbagai akomodasi keperluan saat perjalanan menuju kawasan Puncak dapat ditampung dengan baik.
Perlengkapan seperti jas hujan, tas kecil, sendal, jaket sampai helm dapat muat di dalamnya. Lebih praktis karena pada joknya terdapat semacam ‘stopper’ sehingga tangan tidak perlu sibuk menahan jok ketika sedang dibuka.
Lanjut pada bagian dasbor, terdapat kompartemen dengan penutup di sebelah kiri. Ukurannya tidak terlalu besar, tetapi cukup dalam untuk menaruh sebuah ponsel. Asyiknya, terdapat dermaga pengisian daya ulang listrik dengan jenis port USB. Saya memanfaatkan fitur tersebut untuk mengecas gawai pribadi ketika sedang dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT

Konsumsi BBM

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: AHM
Salah satu fitur pada panel instrumen Honda ADV160 yakni adanya pembaca konsumsi BBM rata-rata. Menariknya, fitur ini juga ada pada masing-masing trip meter yang terbagi menjadi dua yakni Trip A dan Trip B.
Sebelum memulai perjalan dari kawasan Pulogadung, Trip A motor terlebih dahulu diposisikan mulai dari nol. Setelah sampai di kawasan Puncak dan menempuh jarak lebih kurang 120 kilometer, konsumsi BBM yang didapatkan berkisar 44,5 km/liter (ISS off).
Menariknya, angka ini tidak jauh berbeda dari angka konsumsi BBM yang diklaim Honda yakni 45 km/liter. Perlu diingat, hasil tersebut setelah melewati kondisi jalan dan gaya berkendara saya yang beragam selama perjalanan menuju kawasan Puncak.
Tentunya, hasil konsumsi BBM Honda ADV160 bisa didapatkan lebih tinggi jika penggunaannya mayoritas pada perjalanan perkotaan atau gaya berkendara yang lebih santai.
ADVERTISEMENT

Catatan dan kesimpulan

Media test ride Honda ADV 160 di kawasan Puncak, Bogor. Foto: Sena Pratama/kumparan
Membawa motor skutik yang satu ini selama melakukan touring ke kawasan Puncak tentu bukan tanpa catatan. Meski punya ergonomi berkendara yang baik, sayangnya hal ini kurang ditunjang dengan kontur jok yang lumayan keras.
Tidak ada masalah berarti ketika perjalanan hanya memakan waktu beberapa jam dan jarak tempuh yang tidak begitu jauh. Tetapi semakin lama, apalagi kerap melewati jalan yang kurang bagus, pinggang jadi terasa lelah akibat jok yang lumayan keras tersebut.
Kemudian, meski telah dilengkapi dengan piranti ABS, sayangnya hal itu hanya untuk rem depan saja. Ada momen ketika saya melakukan pengereman mendadak dengan porsi rem belakang yang lebih dominan, sehingga ban belakang dengan mudah terkunci.
Meski begitu, secara keseluruhan apa yang ditawarkan pada Honda ADV160 ini tetap menjadi pilihan menarik untuk dimiliki. Memiliki tampilan dan penggunaan yang cocok untuk penggunaan dalam kota maupun semi off road, serta fitur memadai menjadi nilai tambah kepraktisannya.
ADVERTISEMENT
Honda ADV160 saat ini dijual dengan harga OTR Jakarta Rp 39,25 juta untuk tipe ABS dan Rp 36 juta untuk CBS dengan pilihan warna varian ABS yakni Tough Matte Black, Tough Matte Red, dan Tough Matte White. Sedangkan varian CBS terdapat pilihan warna Dynamic Black, Dynamic Red, dan Dynamic White.
***