Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated II sudah bisa dimanfaatkan pengendara pada libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Sebagai formulasi memecah macet di tol Jakarta-Cikampek, ada sejumlah fakta-fakta yang perlu kamu tahu soal proyek yang menelan biaya Rp 16,233 triliun ini.
1. Jalan tol atas terpanjang di Indonesia
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek ini menjadi yang terpanjang di Indonesia.
Setidaknya, ada 9.000 tiang pancang yang menyangga konstruksi jalan tol yang punya panjang 36,4 kilometer. Tol ini membentang dari Cikunir (Km 9+500) hingga Karawang Barat (Km 47+500).
2. Akses keluar masuk dan batas kecepatan
Seperti tampak dari konstruksi proyeknya, tol layang ini dimulai dari Simpang Susun Cikunir Km 9+500. Kemudian berakhir di Karawang Barat km 47+500, dengan total panjang kurang lebih 36,4 km.
Corporate Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani, kepada kumparan menjelaskan, pengguna jalan dari arah Jakarta dapat melintas melalui Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jalan Tol JORR dan Jalan Tol Jagorawi, yang kemudian dapat melanjutkan menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) untuk menuju ke arah Bandung, Jawa Tengah ataupun Jawa Timur.
Arah sebaliknya pengguna jalan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bandung, dapat menggunakan Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang, yang dilanjutkan menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) untuk menuju ke Jakarta.
Ya mengingat jalan tol layang ini akan menjadi akses buat memisahkan, pengendara yang punya tujuan jauh dan dekat. Jadi misalnya buat yang ingin ke Bekasi Barat, Bekasi Timur, dan Cibitung jangan masuk tol layang ini.
Jalan tol ini dirancang untuk mengakomodir 4 lajur --2 lajur setiap arah, dan didesain untuk kecepatan maksimal 80 km/jam.
3. Pangkas kemacetan
Fasilitas ini ditargetkan bisa memperbaiki V/C Ratio, atau rasio volume kendaraan yang masuk, berbanding dengan kapasitas jalan yang tersedia berada di angka normal, 0,8. Saat ini V/C Ratio sendiri diperkirakan ada di atas 1.
Artinya, bila tercapai angka normal --0,8, kecepatan kendaraan nantinya akan berada di 60 km/jam. Tentu saja, hadirnya jalan tol layang ini akan membuat pergerakan kendaraan jauh lebih cepat.
4. Khusus kendaraan Golongan I
Tol layang tersebut sudah melalui metode beban dinamis (frekuensi resonansi akibat impact) dan uji beban statis loading unloading maksimum (400 ton dengan menggunakan 16 truk kapasitas masing-masing truk antara 25-30 ton, yang dibagi menjadi empat tahap).
Meski secara struktur sangat kuat menampung hingga kendaraan Golongan V, tapi Japek Elevated II hanya diperuntukkan bagi kendaraan Golongan I dan II.
"Pasalnya dari segi manajemen traffic tidak direkomendasikan. Ini karena saat akses masuk jalan tol yang menanjak, kendaraan besar akan melambat dan menimbulkan antrean,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
5. Tarif
Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, Djoko Dwijono, mengatakan bahwa berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang diteken dengan Kementerian PUPR sebelum tol itu dibangun, tarif tol layang itu direncanakan sebesar Rp 1.250 per km.
Namun tarif tersebut disebutnya masih belum final, dan masih dalam pembahasan lebih lanjut lagi.
Bahkan rencananya, Tol Jakarta-Cikampek Layang bakal terintegrasi dengan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, termasuk tarif kedua ruas tol itu juga akan terintegrasi.