Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
1 Kilogram Jamur Ulat Zombie Ini Harganya Lebih Mahal dari 1 Kg Emas
5 April 2023 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Percayakah kamu ada jamur yang harganya jauh lebih mahal ketimbang emas? Dia adalah parasit yang menginfeksi dan menjadikan ngengat, hantu yang hidup di dalam tanah sebagai rumahnya selama musim panas.
ADVERTISEMENT
Jamur ini perlahan-lahan akan menggerogoti tubuh inangnya selama beberapa bulan sejak pertama kali menginfeksi. Parasit kemudian akan mengendalikan tubuh inang, membawa mereka ke permukaan saat ngengat sekarat dan muncul dari kepala ketika inang sudah mati.
Di Tibet, parasit mematikan ini disebut sebagai yartsa gunbu atau Dōng Chóng Xià Cǎo di China, yang artinya “cacing musim dingin, rumput musim panas”. Parasit yang lebih dikenal sebagai jamur ulat Himalaya ini diketahui telah menjadi salah satu komoditas paling berharga di Bumi.
Di China, parasit ini dijuluki “emas lunak” dengan perkiraan harga mencapai 20.000 - 40.000 dolar AS per kilogram atau sekitar Rp 298 - 596 juta. Bahkan spesimen yang lebih besar bisa laku 140.000 dolar AS per kilogram atau sekitar Rp 2 miliar. Harga emas hari ini, Rabu (5/4), adalah Rp 984.365 per gram. 1 kg = 1.000 gram. Artinya, 1 kg gram emas punya harga sekitar Rp 984.365.000.
ADVERTISEMENT
Masuk jenis Ophiocordyceps, jamur ini berperan sebagai parasit pengontrol otak yang mengubah semut atau laba-laba menjadi zombie . Lalu, apa istimewanya jamur ulat zombie ini?
Jadi menurut makalah yang terbit di NCBI pada tahun 2013, Ophiocordyceps sinensis ini disebut mengandung sekitar 30 bioaktivitas. Beberapa bioaktivitas tersebut di antaranya aktivitas antiaterosklerosis, anti-depresi dan anti-osteoporosis, fotoproteksi, pencegahan dan pengobatan cedera usus, peningkatan kapasitas daya tahan tubuh dan peningkatan memori belajar.
Parasit ini telah digunakan selama lebih dari 700 tahun sebagai bahan obat tradisional. Pasar O. sinensis juga masih kuat hingga saat ini. Namun sayang, dalam beberapa tahun terakhir, jamur O. sinensis terancam hilang akibat eksploitasi berlebihan, degradasi habitat, dan perubahan iklim.
Studi menemukan, jamur ulat Himalaya lebih produktif dalam kondisi dingin. Sementara iklim di tempat jamur ini berkembang kini semakin hangat akibat pemanasan global. Perburuan yang berlebihan oleh manusia juga dianggap menjadi faktor utama jamur ulat zombie semakin langka.
ADVERTISEMENT
Jamur yang dulunya berlimpah kini telah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir, dan ini menjadi kabar buruk bagi manusia dan satwa liar lainnya dalam konteks yang lebih luas. Sebab, jamur adalah bagian penting dari ekosistem.
Lebih dari itu, ketika jumlah jamur ulat Himalaya semakin berkurang, ini artinya banyak orang yang menggantungkan dirinya pada jamur akan kehilangan pekerjaan.