100 Tahun Menunggu, Peneliti Akhirnya Berhasil Rekam Cumi-cumi Raksasa Langka

20 April 2025 18:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamatan pertama yang dikonfirmasi dari cumi-cumi kolosal, Mesonychoteuthis hamiltoni, di habitat aslinya. Foto: ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute
zoom-in-whitePerbesar
Pengamatan pertama yang dikonfirmasi dari cumi-cumi kolosal, Mesonychoteuthis hamiltoni, di habitat aslinya. Foto: ROV SuBastian/Schmidt Ocean Institute
ADVERTISEMENT
Setelah menunggu seabad lamanya, untuk pertama kali para peneliti berhasil merekam cumi-cumi raksasa cephalopoda yang hidup di laut dalam dengan segala kemegahannya.
ADVERTISEMENT
Cumi-cumi muda tersebut difilmkan pada 9 Maret 2025 di kedalaman 600 meter di perairan lepas Kepulauan Sandwich Selatan di Samudra Atlantik Selatan. Para ilmuwan di atas kapal Falkor milik Schmidt Ocean Institute merekam penampakan cumi-cumi itu menggunakan kapal tanpa awak yang dikendalikan jarak jauh (ROV).
“Sangat menyenangkan melihat rekaman pertama dari cumi-cumi raksasa muda dan saya pikir mereka tidak tahu bahwa manusia ada,” kata Dr. Kat Bolstad, seorang ahli biologi cephalopoda di Auckland University of Technology yang berkonsultasi dengan tim dan membantu memverifikasi spesies tersebut.
Cumi-cumi raksasa (Mesonychoteuthis hamiltoni) adalah anggota keluarga cumi-cumi kaca (Cranchiidae) yang punya ciri khas tubuh tembus pandang. Karena mereka sangat jarang ditemukan, banyak hal yang tidak diketahui tentang perilaku dan siklus hidupnya. Namun, menurut para ilmuwan, ketika cumi-cumi ini dewasa, tubuh mereka yang tadinya transparan secara bertahap menjadi gelap seiring bertambahnya usia.
ADVERTISEMENT
Satu cumi-cumi yang berhasil difilmkan kali ini diduga masih muda dengan panjang 30 centimeter. Mereka bisa tumbuh mencapai 7 meter dengan berat 500 kilogram, menjadikannya invertebrata terberat di dunia. Cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux) bisa tumbuh lebih panjang hingga 13 meter, tapi beratnya masih kalah oleh M. hamiltoni.
“Saya sangat senang karena ini adalah pandangan pertama yang kita miliki dari cumi-cumi raksasa,” kata Dr. Bolstad. “Ini bukan seperti yang dibayangkan banyak orang saat pertama kali melihat cumi-cumi raksasa. Kita tahu seberapa besar spesies ini dapat tumbuh. Kita tahu itu adalah invertebrata terberat di planet ini. Ini adalah contoh yang bagus tentang keindahan banyak hewan laut dalam.”
Antara Desember 2022 hingga Maret 2023, sekelompok peneliti dari organisasi nirlaba Kolossal memulai ekspedisi ke Antartika untuk mencari cumi-cumi kolosal yang sulit ditangkap. Selama perjalanan, mereka merekam cumi-cumi kaca berukuran 10 hingga 12 centimeter, yang mereka yakini sebagai cumi-cumi kolosal muda.
ADVERTISEMENT
Namun, identitas pastinya masih diragukan karena kualitas videonya tidak ideal. Peneliti menduga bisa jadi itu adalah Galiteuthis glacialis dewasa (cumi-cumi kaca lain) atau bahkan spesies yang sebelumnya tidak dikenal.
Rekaman terbaru ini jauh lebih jelas. Dr. Bolstad dan Dr Aaron Evans, pakar cumi-cumi kaca, berhasil memastikan bahwa hewan yang ada di dalam video adalah cumi-cumi raksasa setelah melihat adanya kait yang terletak di tengah-tengah antara delapan lengannya. Menurut mereka. ini adalah ciri penting yang dapat membantu kita membedakannya dari cumi-cumi lain.
“Sungguh luar biasa bahwa kami dapat memanfaatkan kekuatan komunitas taksonomi melalui telepresensi R/V Falkor saat kami berada di laut,” kata kepala ilmuwan ekspedisi, Dr Michelle Taylor dari University of Essex, yang memimpin tim The Nippon Foundation-Nekton Ocean Census dalam ekspedisi Kepulauan Sandwich Selatan.
ADVERTISEMENT
“Jaringan sains internasional Ocean Census bangga dapat bekerja sama dengan Schmidt Ocean Institute untuk mempercepat penemuan spesies dan memperluas pengetahuan kita tentang kehidupan laut, secara langsung daring dengan komunitas sains dunia.”
Menariknya, penemuan ini bertepatan dengan peringatan 100 tahun identifikasi dan pemberian nama resmi cumi-cumi raksasa. Spesies ini pertama kali ditemukan pada 1925 ketika bagian tubuh cumi-cumi tersebut berada di dalam perut paus sperma di dekat Kepulauan Shetland.
Bagian-bagian tubuh tersebut dikirim ke British Museum, di mana mereka secara resmi diidentifikasi sebagai spesies baru M. hamiltoni. Butuh waktu seabad sampai akhirnya peneliti bisa melihatnya secara langsung di alam liar dalam keadaan hidup. Keren.