13 Bayi di Spanyol Alami ‘Sindrom Manusia Serigala’ akibat Salah Obat

28 Agustus 2019 17:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aceves Meksiko dikenal sebagai "Chuy The Wolf Man" yang menderita hipertrikosis. Foto: AFP/Yuri Cortez
zoom-in-whitePerbesar
Aceves Meksiko dikenal sebagai "Chuy The Wolf Man" yang menderita hipertrikosis. Foto: AFP/Yuri Cortez
ADVERTISEMENT
13 bayi di Spanyol didiagnosis mengalami “sindrom manusia serigala” usai meminum obat yang terkontaminasi. Kondisi yang dialami bayi-bayi itu disebut juga sebagai hipertrikosis atau pertumbuhan rambut yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kementerian Kesehatan, Urusan Konsumen, dan Kesejahteraan Sosial Spanyol, bayi-bayi itu mengalami hipertrikosis usai mengonsumsi omeprazole, obat yang digunakan untuk mengobati kondisi yang disebabkan oleh asam lambung berlebih, seperti mulas.
Obat tersebut diduga telah terkontaminasi oleh minoxidil, obat untuk kebotakan atau penumbuh rambut. Benar saja, setelah anak-anak itu berhenti mengonsumsi omeprazole, kondisi tubuh mereka berangsur normal.
Pada 11 Juli 2019 lalu, Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Spanyol mengeluarkan peringatan terkait sejumlah omeprazole. Saat itu, perusahaan farmasi Spanyol Farma-Quimica Sur diketahui telah mendistribusikan 22 batch obat tersebut, dan mengimpor bahan aktif dari perusahaan India, Smilax Laboratories Limited.
Niraj Budhathoki, bocah asal Kharay yang menderita hipertrikosis. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
Para pejabat kesehatan mengatakan kepada Granada Hoy bahwa produk omeprazole yang didistribusikan perusahaan tersebut telah terkontaminasi terlebih dahulu di Asia. Pada Juli 2019 para pejabat yang berwenang kemudian menghentikan Farma-Química Sur dari kegiatan produksi, impor, atau distribusi obat. Pada 6 Agustus 2019, pihak perusahaan kemudian menarik sekitar 22 batch obat tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan El Pais, koran Spanyol, sebelum melakukan penarikan obat pada Juli 2019, Departemen Kesehatan Spanyol telah menerima laporan 13 kasus hipertrikosis. Mereka juga menerima 3 kasus baru terkait kasus yang sama di provinsi Granada.
Granada Hoy memberitakan, Manuel Fuentes dari Official College of Pharmacists of Granada menjelaskan bahwa obat omeprazole yang dikonsumsi bayi berbeda dengan orang dewasa. Obat omeprazole untuk dewasa berbentuk kapsul, sedangkan untuk anak-anak berbentuk sirup.
Niraj Budhathoki (12), bocah asal Kharay yang menderita hipertrikosis. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
Hipertrikosis sendiri ditandai dengan tumbuhnya rambut berlebih pada beberapa bagian tubuh. Kasus ini jarang terjadi. Selain itu, kondisi hipertrikosis lebih banyak dialami akibat gen turunan ketimbang disebabkan oleh obat-obatan seperti yang terjadi di Spanyol.
Kondisi ini juga dapat terjadi pada pasien kanker. Rambut dapat muncul pada beberapa bagian tubuh pasien, termasuk kelopak mata dan hidung. Selain itu, malnutrisi dengan gangguan makan seperti anoreksia nervosa juga berhubungan dengan hipertrikosis.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya perawatan yang tersedia saat ini untuk hipertrikosis yang tidak berhubungan dengan obat-obatan adalah menghilangkan rambut dengan cara mencukur, waxing, atau melakukan metode penghilangan rambut menggunakan laser pada area tersebut. Sejauh ini, di seluruh dunia hanya ada 50 kasus yang dilaporkan terkait dengan hipertrikosis.