15 Tahun Swedia Curiga Kapal Selam Asing, Ternyata yang Dicari Suara Kentut Ikan

7 Desember 2020 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal selam Alugoro melakukan uji coba di Selat Bali terlihat dari Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
zoom-in-whitePerbesar
Kapal selam Alugoro melakukan uji coba di Selat Bali terlihat dari Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/1). Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
ADVERTISEMENT
Sekecil apa pun langkah dan kesalahan tak disengaja, mungkin bisa saja jadi pemicu pecahnya perang di era 80-an. Maklum, musim perang dingin lalu, peristiwa yang mungkin terlihat biasa dan tak mengancam sekalipun, kadang bisa bikin tensi satu negara dengan yang lain meningkat, apalagi di antara pemilik senjata nuklir.
ADVERTISEMENT
Faktanya, Rusia dan Swedia pernah hampir bertengkar karena hal sepele yang tak disadari kehadirannya: Gara-gara kentut ikan. Terdengar sepele memang, tapi itu benar-benar terjadi.
Semua berawal pada tahun 1981. Saat itu, sebuah sebuah kapal selam Uni Soviet kandas di pantai selatan Swedia, jaraknya hanya 10 kilometer (6,2 mil) dari Pangkalan Angkatan Laut Swedia.
Soviet mengeklaim bahwa mereka dipaksa masuk ke wilayah Swedia, karena tekanan yang parah dan berdalih mengalami kesalahan navigasi. Sementara Swedia melihatnya sebagai bukti bahwa Uni Soviet saat itu telah menyusup ke perairan Swedia.
Swedia lalu diam-diam mengamati kapal selam itu. Mereka mulai mengukur apakah kapal selam tersebut mengandung radioaktif atau tidak. Pengukuran dilakukan menggunakan spektroskopi sinar gama. Mereka mendeteksi apa yang 90 persen mereka yakini adalah uranium-23.
ADVERTISEMENT
Saat itu, uranium-23 dikenal merupakan bagian dari senjata nuklir, unsur tersebut umumnya ditemukan di dalam kapal selam. Singkat cerita, kapal selam kembali ke perairan internasional, namun cerita tak berhenti sampai situ, pemerintah Swedia tetap waspada.
Sejak saat itu, mereka yakin bahwa kapal selam Rusia masih beroperasi dan lalu lalang di dekat wilayah mereka. Sejak saat itu pula mereka sering menangkap sinyal dan suara bawah air yang sulit dipahami.

Bukan kapal selam

Pada tahun 1982, beberapa kapal selam, perahu dan helikopter mengejar dan mencari: dari mana sumber suara tak dikenal itu? Pencarian berlangsung selama sebulan penuh, namun mereka pulang dengan hasil nol besar.
Hal ini berlanjut sampai lebih dari satu dekade. Setiap kali mereka menerima sinyal akustik, mereka akan mencari dan tidak menemukan apa pun selain gelembung-gelembung di permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Swedia tentu saja khawatir terhadap gangguan tersebut, sampai pada akhirnya perang dingin berakhir tahun 1991, namun suara tersebut tidak juga hilang. Apakah Rusia akan terus memprovokasi mereka dengan cara ini?
Penelusuran terus berlangsung, sampai pada akhirnya mereka menemukan bukti, ternyata suara yang mengganggu selama puluhan tahun tersebut bukanlah suara kapal selam atau ancaman lain, melainkan suara kentut. Iya, kentut Ikan Haring (Herring Fish).
Fakta itu baru terungkap 15 tahun kemudian, yakni di tahun 1996. Ialah Magnus Wahlberg, seorang profesor di Universitas Denmark Selatan, terlibat dalam penyelidikan sinyal aneh tersebut.
"Kami dibawa ke ruangan yang sangat rahasia ini di bawah pangkalan angkatan laut Bergen di Stockholm," jelasnya dalam TEDx Talk tahun 2012, dilansir IFL Science.
ADVERTISEMENT
"Kami duduk di sana dengan semua perwira ini dan mereka benar-benar memainkan suara ini untuk kami. pertama kali ada warga sipil yang mendengar suara itu."
Wahlberg membayangkan suara 'ping' seperti di film-film kapal selam yang terdeteksi, atau bahkan suara baling-baling kapal. Namun semua prediksinya meleset.
"Sama sekali tidak seperti itu," kata Wahlberg. "Kedengarannya seperti seseorang yang sedang menggoreng bacon. Seperti gelembung udara kecil yang keluar di bawah air."
Dia dan rekannya memulai tugas untuk mencari tahu apa yang bisa membuat gelembung pada skala--yang akan membuat Swedia berpikir itu berurusan dengan kapal selam nuklir--yang mengkhawatirkan. Temuannya kemudian langsung memecah kekhawatiran.
Kerumunan ikan di dalam laut. Foto: Pixabay
"Ternyata (itu) ikan haring. (Mereka) memiliki kantung renang ... dan kantung renang ini terhubung ke saluran anus ikan," kata Wahlberg. "Ini hubungan yang sangat unik, hanya ditemukan pada ikan haring. Jadi ikan haring dapat menekan kantung renangnya, dan dengan begitu ia dapat menyemburkan sejumlah kecil gelembung melalui lubang anus."
ADVERTISEMENT
Ikan Haring umumnya berenang secara berkelompok di kedalaman hingga 20 meter di bawah permukaan laut. Ketika mereka sedang dalam posisi terancam--misalnya di dekat kapal selam yang berpatroli--mereka dapat menghasilkan banyak gas.
Fenomena kentut ikan haring ini dikenal dengan istilah Fast Repetitive Tick (FRT). Penamaan itu muncul dari pengamatan peneliti lain dari Universitas Simon Fraiser di British Columbia Ben Wilson.
Untuk menguji teorinya, Wahlberg membeli ikan haring dari toko dan menerapkan tekanan, dan tentu saja, ikan yang dibelinya itu mengeluarkan suara. Dia membawa rekaman itu ke personel angkatan laut dan memutarnya kembali kepada mereka. Suara itu sangat identik dengan kebisingan yang mereka dengar.
Kabar baiknya, Swedia tidak berada di bawah ancaman dari Rusia, berita buruknya adalah Swedia telah menghabiskan 10 tahun mengerahkan militernya untuk mengejar kentut ikan. Sejak ditemukannya kentut ikan dan apa yang bukan, tidak ada laporan tentang penyusup yang bermusuhan di perairan Swedia.
ADVERTISEMENT