17 Spesies Hiu Terancam Punah akibat Ulah Manusia

27 Maret 2019 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hiu. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hiu. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), kini 17 spesies hiu di dunia sedang menghadapi ancaman kepunahan. Hal ini merujuk pada bukti-bukti yang terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir yang menunjukkan bahwa spesies hiu semakin rentan punah dan jumlah populasi mereka kian menyusut.
ADVERTISEMENT
"Hasil riset kami mengkhawatirkan tapi (sebetulnya) tidak mengejutkan,"kata Profesor Nicholas Dulvy, Ketua Shark Specialist Group (SSG) IUCN yang juga aktif mengajar di Simon Fraser University, dilansir IFLScience.
Meskipun hiu terkenal dengan ukuran tubuhnya yang cukup besar dan gigitannya yang ganas, tampaknya hal ini tidak membuat manusia gentar dalam memburunya. Diperkirakan 100 juta hiu terbunuh setiap tahun, dengan kebanyakan terjadi akibat pemotongan sirip dan melemparkan bangkai tubuh sisanya kembali ke laut. Kondisi ini membuat hiu tak lagi dapat berenang, dan ia akan tenggelam atau mati karena kehilangan darah di lautan.
Sirip ikan hiu yang dikeringkan di kawasan Kalibaru Jakarta. Foto: REUTERS / Beawiharta
Meski praktik perburuan hiu dilarang di perairan Amerika Serikat, akan tetapi di beberapa negara praktik ini masih dilegalkan. IUCN pun mengevaluasi 58 spesies dalam "Daftar Merah" atau terancam punah. Secara total, 6 spesies hiu terdaftar sebagai "kritis hampir punah"; 11 spesies "terancam punah".
ADVERTISEMENT
Di dalam daftar ini, termasuk pula hiu sirip putih, hiu malaikat argentina, dan smoothback angelshark. Lalu yang terparah ialah hiu mako sirip pendek (shortfin mako shark) yang menjadi perhatian khusus setelah para peneliti melihat penurunan 60 persen populasi hiu ini di Atlantik dalam 75 tahun terakhir.
Padahal, hiu mako sirip pendek merupakan hiu dengan kemampuan berenang paling cepat di Bumi, mampu melesat 68 kilometer per jam. Namun, kecepatannya yang luar biasa ini tidak dapat mengalahkan permintaan manusia untuk memburunya; tubuh rampingnya sangat dicari untuk dikonsumsi.
Ilustrasi hiu mako sirip pendek. Foto: Mark Conlin, SWFSC Large Pelagics Program via Wikimedia Commons
Hiu mako sirip pendek dianggap sebagai makanan lezat di Asia, dengan dagingnya yang nikmat dan siripnya yang enak untuk sup. Bahkan, ekstrak minyak dari hatinya pun banyak dicari. Akibatnya, penangkapan yang berlebihan telah menempatkan hiu di bawah tekanan kepunahan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
“Untuk mengatasi kepunahan serta memulihkan (populasi) hiu dan pari, SSG menyerukan agar ada batas penangkapan ikan secara nasional maupun internasional, termasuk larangan memburu spesies-spesies yang dinilai terancam punah. Kebutuhan ini sangat mendesak dan butuh tindakan cepat,” tegas Sonja Fordham, Wakil Ketua SSG yang juga berkiprah di Shark Advocates International, dalam sebuah pernyataan resmi IUCN.