news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2.051 Orang di AS Alami Penyakit Paru Diduga Akibat Vape

10 November 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vape.  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vape. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah korban pengidap penyakit paru-paru akibat vape telah mencapai 2.051 orang, menurut laporan terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC). Badan kesehatan di AS kini menyebut penyakit paru-paru akibat vape sebagai EVALI, yang merupakan kependekan dari e-cigarette or vaping product use-associated lung injury.
ADVERTISEMENT
EVALI telah dilaporkan terjadi di 49 negara bagian di AS, dan telah menyebabkan 39 korban jiwa meninggal. Alaska menjadi satu-satunya negara bagian yang tidak ada laporan penyakit paru-paru terkait vape.
Dalam keterangan yang diunggah di situs web mereka, CDC menyebut bahwa bahan THC (Tetrahydrocannabinol) yang dipakai dalam vape hadir di sebagian besar sampel yang diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Sebagian besar pasien juga melaporkan riwayat menggunakan produk vape yang mengandung THC.
Ilustrasi vape. Foto: REUTERS/Adnan Abidi
CDC juga menjelaskan bahwa sebagian besar pasien mengkonsumsi vape yang mengandung THC dari jalanan atau dari sumber informal lainnya, seperti teman, anggota keluarga, hingga pedagang gelap.
Meski demikian, CDC masih tidak mau gegabah menentukan penyebab dari EVALI. Menurut mereka, vape mengandung berbagai macam zat yang belum mereka ketahui semuanya.
ADVERTISEMENT
“Pada saat ini, FDA dan CDC belum mengidentifikasi penyebab atau penyebab cedera paru-paru dalam kasus ini, dan satu-satunya kesamaan di antara semua kasus adalah bahwa pasien melaporkan penggunaan produk e-rokok, atau vaping,” jelas CDC dalam situs web mereka, Kamis (7/11).
Ilustrasi vape. Foto: pixabay.com
Sebelumnya, pada September 2019, CDC sudah memperingatkan orang-orang agar tidak menggunakan produk rokok elektrik atau vape sampai tahu apa yang menyebabkan EVALI. Selain CDC, saat ini FDA juga telah membuka penyelidikan terhadap penyakit tersebut.
Meski mereka belum mengetahui penyebab EVALI, CDC memiliki dua rekomendasi: jangan beli segala jenis produk vape dan rokok elektrik sembarangan, atau berhenti vaping.
Pemerintah AS sendiri tak tinggal diam terkait munculnya penyakit EVALI. Pemerintahan Trump baru-baru ini berencana untuk melarang penjualan vape dan rokok elektrik yang memiliki rasa secara luas. Kabarnya, pelarangan penjualan vape di AS sudah dalam tahap finalisasi.
ADVERTISEMENT