news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

2 Anak Singa Purba Berusia Ribuan Tahun Ditemukan Terawetkan Sempurna

12 Agustus 2021 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Singa gua bernama Sparta berusia puluhan ribu tahun yang ditemukan di Siberia.  Foto: Courtsey of Love Dalen/Quaternary
zoom-in-whitePerbesar
Singa gua bernama Sparta berusia puluhan ribu tahun yang ditemukan di Siberia. Foto: Courtsey of Love Dalen/Quaternary
ADVERTISEMENT
Dua anak singa purba berusia puluhan ribu tahun ditemukan dalam keadaan terawetkan dengan baik di permafrost Siberia. Penemuan ini memberi petunjuk kepada ilmuwan bagaimana singa gua bertahan hidup di tengah lingkungan dingin ekstrem tertutupi salju.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti dari Russian Academy of Sciences di Rusia dan Centre for Paleogenetics di Swedia, yang dipimpin oleh Gennady Boeskorov dan Alexey Tikhonov, kembali melakukan penelitian terhadap tubuh mumi dua anak singa gua yang dijuluki Sparta dan Boris tersebut. Keduanya ditemukan beberapa tahun lalu di tepi Sungai Semyuelyakh di Siberia.
Diterbitkan dalam jurnal Quaternary, hasil penelitian menunjukkan bahwa singa gua dengan nama ilmiah Panthera spelaea yang telah punah ini merupakan spesies terpisah dari singa modern (Panthera Leo) yang ditemukan di sub-Sahara Afrika. Analisis genetik menunjukkan mereka adalah kerabat yang terpisah satu sama lain sekitar 1,9 juta tahun lalu.
Selain itu, sparta juga disebut sebagai hewan Zaman Es paling baik yang pernah ditemukan. Bulu emasnya terawetkan sempurna sehingga nyaris tidak rusak. Gigi, kulit, jaringan lunak, dan organnya juga terpelihara dengan sangat baik.
Sparta, singa gua yang ditemukan di Siberia. Foto: Courtsey of Love Dalen/Quaternary
Studi tersebut mencatat bahwa bulu mantel anak singa gua mirip dengan anak singa Afrika. Kendati begitu, singa gua dapat dibedakan dari lapisan bawah bulu tebal panjang yang membantu mereka menghadapi iklim dingin.
ADVERTISEMENT
Sparta dan Boris pernah dianggap sebagai saudara kandung sejak mereka ditemukan berdekatan, tetapi penanggalan radiokarbon mengungkapkan bahwa Sparta berusia 27.962 tahun, sedangkan Boris berusia 43.448 tahun.
Keduanya mati pada usia sekitar 1 hingga 2 bulan. Tidak ada bukti mereka mati akibat predator atau pemburu. Meski peneliti menemukan tengkorak keduanya retak, tulang rusuk patah, dan tubuh berubah menjadi bentuk tidak biasa. Dari hasil post-mortem menunjukkan kemungkinan mereka berdua mati akibat tertimbun tanah longsor di waktu yang berbeda.
Populasi singa gua diketahui tersebar luas di seluruh Siberia timur pada periode Pleistosen Akhir. Beberapa fosil singa gua juga ditemukan di sebagian besar Eurasia hingga Amerika Utara di tempat yang sekarang dikenal sebagai Alaska.
ADVERTISEMENT
Seperti banyak hewan lain yang hidup pada Zaman Pleistosen, singa gua mengalami kepunahan sekitar 14.000 tahun lalu selama peristiwa kepunahan besar di akhir Zaman Es. Beruntung, suhu udara di bawah nol derajat di permafrost Siberia memungkinkan spesimen ini terawetkan dengan baik, memungkinkan peneliti mendapat pengetahuan seputar kehidupan mereka saat itu.