Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Jarang kita menemukan anak SMA yang menemukan planet. Namun, hal tersebut bukan berarti tidak mungkin.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, dua orang anak SMA asal AS berkontribusi dalam bidang astronomi setelah menemukan planet ekstraterestrial. Tak cuma satu, mereka menemukan empat planet sekaligus.
Kedua anak SMA tersebut adalah Kartik Pinglé (16) dan Jasmine Wright (18). Mereka adalah siswa yang tergabung dalam Student Research Mentoring Program (SRMP) di Center for Astrophysics milik Harvard College Observatory dan Smithsonian Astrophysical Observatory.
Pada 25 Januari 2021, penemuan mereka resmi dipublikasi jurnal The Astronomical Journal.
“Ini kurva belajar yang curam," kata peneliti astrofisika sekaligus direktur SRMP, Clara Sousa-Silva, dalam keterangan resminya. "Di akhir program, siswa dapat mengatakan bahwa mereka telah melakukan penelitian aktif dan canggih dalam astrofisika."
"Meskipun itu adalah salah satu tujuan SRMP, sangat tidak biasa bagi siswa sekolah menengah untuk menjadi penulis bersama di makalah jurnal."
Pinglé dan Wright sendiri dibimbing oleh Tansu Daylan, seorang postdoc di MIT Kavli Institute for Astrophysics and Space Research. Dalam riset mereka, tim mempelajari dan menganalisis data dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS).
ADVERTISEMENT
TESS sendiri adalah satelit berbasis ruang angkasa yang mengorbit di sekitar Bumi. Satelit itu mengamati bintang-bintang terang di dekatnya dengan tujuan akhir menemukan planet baru.
Tim memusatkan perhatian pada TESS Object of Interest (TOI) 1233, bintang yang jaraknya dekat Matahari dan punya cahaya yang cerah. Untuk mengetahui apakah ada planet-planet yang berputar mengelilingi bintang tersebut, mereka menyempitkan sudut observasi mereka ke cahaya TOI-1233.
"Kami mencari untuk melihat perubahan cahaya dari waktu ke waktu," kata Pinglé. "Idenya adalah bahwa jika planet transit bintang, atau lewat di depannya, itu akan (secara berkala) menutupi bintang dan menurunkan kecerahannya."
Dari pengamatan mereka, tim menemukan kalau TOI-1233 memang dikelilingi oleh planet. Yang mengejutkan, mereka menemukan bukan hanya satu, tetapi ada empat planet yang berputar di sekitar TOI-1233.
Sebanyak tiga planet di antaranya dianggap sebagai "sub-Neptunus", yakni planet gas yang lebih kecil, tetapi mirip dengan Neptunus di tata surya kita. Masing-masing membutuhkan waktu antara 6 dan 19,5 hari untuk mengorbit di sekitar TOI-1233.
ADVERTISEMENT
Adapun planet keempat diberi label "super-Earth" karena ukurannya yang besar dan punya karakteristik berbatu yang mirip dengan Bumi. Ia mengorbit mengelilingi bintang hanya dalam waktu kurang dari empat hari.
"Saya sangat senang dan sangat terkejut," kata Wright. "Kami tahu ini adalah tujuan penelitian Daylan, tetapi untuk benar-benar menemukan sistem multiplanet, dan menjadi bagian dari tim penemu, sangatlah keren."
Daylan pun berharap untuk mempelajari planet-planet ini lebih dekat di masa depan. Ia mengatakan, manusia telah lama berpikir ada planet di luar tata surya kita dengan sistem multi-planet. Dan penemuan ini, kata dia, “seperti mendapatkan jackpot.”
Planet sendiri berasal dari materi yang sama di sekitar bintang mereka. Namun, masing-masing planet punya karakteristik atmosfer dan iklim berbeda karena orbitnya berbeda.
ADVERTISEMENT
“Jadi, kami ingin memahami proses fundamental pembentukan dan evolusi planet menggunakan sistem planet ini,” kata Daylan.
Daylan menambahkan, bekerja sama dengan Pinglé dan Wright dalam penelitian tersebut adalah sama-sama menguntungkan.
"Sebagai seorang peneliti, saya sangat menikmati berinteraksi dengan otak-otak muda yang terbuka untuk bereksperimen dan belajar dan memiliki bias yang minimal," katanya.
“Saya juga berpikir ini sangat bermanfaat bagi siswa sekolah menengah, karena mereka mendapatkan eksposur pada penelitian mutakhir dan ini mempersiapkan mereka dengan cepat untuk karier penelitian."
SRMP didirikan pada tahun 2016 oleh Or Graur, mantan rekan postdoctoral di Center for Astrophysics Harvard & Smithsonian. Program ini menerima sekitar selusin siswa per tahun, dengan prioritas diberikan kepada siswa minoritas.
ADVERTISEMENT
Berkat kemitraan dengan pemerintah kota Cambridge, para siswa yang tergabung dalam program ini dibayar empat jam per minggu untuk penelitian yang mereka selesaikan.
"Mereka adalah ilmuwan bergaji," kata Sousa-Silva. "Kami ingin mendorong mereka bahwa mengejar karier akademis itu menyenangkan dan bermanfaat — tidak peduli apa yang akhirnya mereka kejar dalam hidup."
Pinglé sendiri saat ini merupakan seorang siswa sekolah menengah pertama. Ia sedang mempertimbangkan untuk mempelajari matematika terapan atau astrofisika setelah lulus. Adapun Wright baru saja diterima dalam program Magister Astrofisika lima tahun di University of Edinburgh di Skotlandia.