Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Jejak peradaban kuno memang selalu menarik untuk dibahas, apalagi kalau peristiwanya terjadi di Indonesia yang notabene masih banyak menyimpan misteri karena keterbatasan penelitian.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, ada beberapa bukti peradaban masa lampau yang telah ditemukan oleh para peneliti Indonesia. Itu ditandai dengan bangunan, candi, atau barang-barang yang digunakan manusia kuno, seperti kapak, pisau, dan manik-manik yang terbuat dari kerang. Dari serangkaian jejak yang pernah ditemukan, terdapat lukisan berusia puluhan ribu tahun yang diklaim menjadi lukisan tertua di dunia.
Lukisan kuno di Sulawesi
Pada Desember 2017, seorang arkeolog asal Indonesia bernama Hamrullah menemukan lukisan kuno di sebuah gua di Sulawesi. Ia lantas menghubungi rekan seprofesinya di Australia, Adam Brumm, arkeolog dari Griffith University. Dua tahun kemudian, Brumm terbang ke Sulawesi untuk melihat langsung temuan Hamrullah.
Berdasarkan hasil penelitian, lukisan dinding yang ada di gua Leang Bulu’ Sipong, Sulawesi, mengisahkan tentang perburuan babi dan kerbau, dan diperkirakan telah berusia 44 ribu tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut Bruno David, seorang arkeolog dari Universitas Monash di Melbourne berpendapat, jika lukisan yang ditemukan di Sulawesi memang benar telah berusia lebih dari 44 ribu tahun, maka ada kemungkinan manusia purba di Asia Tenggara kala itu sudah memiliki kemampuan untuk bercerita dan menampilkan representasi simbolik dari aktivitas keseharian mereka.
Lukisan itu punya panjang 4,5 meter berwarna coklat kemerahan. Dalam lukisan juga terdapat objek yang menggambarkan sosok mirip manusia yang tengah berburu hewan berupa babi liar. Tampak pula spesies seperti anoa, dan manusia setengah hewan lengkap dengan ekor dan moncongnya.
Dalam mitologi, lukisan yang menampilkan figur manusia setengah hewan juga dikenal sebagai therianthropes. Sementara menurut Brumm, lukisan manusia setengah dewa di Sulawesi memiliki kemampuan untuk memahami hal-hal mistis.
ADVERTISEMENT
Rock art atau seni cadas seperti yang ada di Sulawesi juga banyak ditemukan di situs-situs Eropa. Usianya mencapai 14 ribu hingga 21 ribu tahun dan dianggap sebagai karya seni berbentuk narasi tertua di dunia. Namun, penemuan lukisan kuno di gua Sulawesi menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi negara yang lebih dahulu mengabadikan karya seni tersebut.
Lukisan kuno di Kalimantan
Lukisan kuno kedua ditemukan di sebuah gua di Kalimantan Timur beberapa tahun lalu. Menurut hasil sebuah riset yang telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 7 November 2018, lukisan berwujud hewan mirip sapi ini merupakan salah satu lukisan hewan buatan manusia tertua yang pernah ditemukan.
Lukisan hewan di gua Kalimantan sebenarnya pertama kali ditemukan pada tahun 1994. Namun menurut Maxime Aubert, anggota tim riset sekaligus arkeolog di Griffith University, Australia, usia lukisan baru diketahui sekitar tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam riset gabungan dari para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas), dan Griffith University, berdasarkan teknik penanggalan uranium, lukisan diduga spesies sapi liar yang pernah hidup di Kalimantan itu berusia kurang lebih 40 ribu tahun.
Karya seni zaman kuno di Kalimantan Timur diduga dibuat pada tiga periode berbeda. Pertama dimulai sekitar 52 ribu hingga 40 ribu tahun lalu, dengan gambar jejak tangan dan gambar hewan, seperti banteng (Bos javanicus) serta sapi liar misterius.
Kedua, terjadi pada zaman es atau last glacial maximum sekitar 20 ribu tahun lalu dengan gambar warna keunguan berupa jejak tangan, tanda-tanda abstrak, serta figur manusia sedang melakukan aktivitas seperti berburu atau melakukan tarian ritual.
ADVERTISEMENT
periode ketiga adalah kesenian batu yang menggunakan figur mirip manusia, kapal, dan juga desain geometrik yang kebanyakan digambar dengan pigmen hitam. Seni ini ditemukan di wilayah lain di Indonesia dan diduga berasal dari petani Neolitik Asia yang datang ke wilayah ini sekitar 4 ribu tahun lalu. Temuan terbaru di gua ini sesuai dengan anggapan bahwa Homo sapiens meninggalkan Afrika sekitar 70 ribu hingga 60 ribu tahun lalu.
"Begitu mereka menyebar ke seluruh Eurasia, mereka mengembangkan keinginan atau kemampuan untuk memproduksi sebuah karya seni figuratif, sekitar 40 ribu tahun lalu," kata Christopher Henshilwood, direktur Centre for Early Sapiens Behaviour di University of Bergen, Norwegia.
"Temuan di Indonesia ini menambah pemahaman kita mengenai evolusi dari seni figuratif, mungkin untuk pertama di Asia, kemudian di Eropa dan Afrika," imbuh Henshilwood.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: