Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
3 Kejadian Lucu nan Menyedihkan Bocah ‘Telan’ Peluit
22 Desember 2018 17:10 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Anak-anak memang punya kemampuan luar biasa untuk mengejutkan kita semua. Mulai dari sukses merusak suatu barang di rumah lalu membuat cerita aneh tak masuk akal untuk menyembunyikannya, hingga tak sengaja “menelan” peluit dan mengeluarkan suara lucu dengan muka memelas.
ADVERTISEMENT
Kejadian terakhir itu pernah beberapa kali terjadi. Salah satu kasusnya baru-baru ini terjadi di Bandung. Bahkan pernah ada juga kasus seorang anak tak sengaja menelan peluit dan mengalami "batuk bersiul".
Penasaran terhadap kejadian lucu nan menyedihkan atas tertelannya peluit? Berikut ini tiga kejadian lucu nan menyedihkan bocah “telan” peluit yang telah tim kumparan rangkum.
1. Asep tersedak peluit di Bandung
Asep Yahya, bocah laki-laki berusia 9 tahun yang tinggal di Kampung Cimalang, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, ini sempat menjadi bahan olokan teman-temannya selama hampir sebulan. Pasalnya Asep memiliki suara yang unik karena tak sengaja tersedak peluit yang berasal dari sandal bayi.
Orang tua Asep, Subandi, menjelaskan peluit itu sempat membuat Asep jadi malas ke sekolah. Asep malu karena sering diolok temannya lantaran napasnya bersuara sempritan.
Kejadian ini bermula ketika Asep dan saudaranya sedang bermain dengan peluit dari sandal bayi itu pada November 2018. Asep kemudian menggendong saudaranya dengan kondisi peluit masih berada di mulutnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Subandi, peluit tertelan ketika Asep dan saudaranya terjatuh. Asep sendiri mengaku tidak merasa sakit setelah menelan peluit itu. Dia tetap beraktivitas seperti biasa keesokan harinya, meski dadanya terasa sesak kalau kelelahan.
Akhirnya pada 19 Desember 2018, peluit itu berhasil diangkat oleh dokter. Peluit yang bersarang di saluran pernafasan Asep bisa dikeluarkan. Napas Asep kini tak lagi bersuara sempritan.
2. Batuk bersiul bocah di India
Kejadian ini terjadi di India dan laporan atas kasusnya muncul di New England Journal of Medicine. Seorang anak laki-laki berusia empat tahun di India yang namanya dirahasiakan punya kondisi unik. Ia dibawa ke dokter karena suara batuknya yang aneh. Batuknya terdengar seperti suara siulan.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan sinar X, para dokter menemukan bahwa paru-paru kiri si bocah mengalami hiperinflasi paru. Hal ini biasanya terjadi akibat adanya sesuatu yang menghalangi saluran udara ke paru-paru seperti asma atau fibrosis sistik.
Dokter melakukan prosedur bronkoskopi dengan cara memasukkan tabung tipis yang disebut bronkoskop melalui tenggorokan menuju ke paru-paru. Prosedur tersebut berhasil mengeluarkan benda penyebab batuk bersiul yang ternyata adalah peluit mainan.
Setelah peluit diangkat, para dokter kembali melakukan pemeriksaan terhadap paru-paru si bocah itu sehari setelahnya. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa paru-paru kiri anak itu telah kembali normal. Saat kontrol setahun setelah pengangkatan juga menunjukkan bahwa si anak berada dalam kondisi yang baik dan tidak lagi batuk bersiul.
ADVERTISEMENT
3. Suara lucu bocah di Argentina
Seorang bocah berusia delapan tahun di Argentina jadi punya suara lucu seperti boneka gara-gara menelan sebuah peluit. Setiap kali si bocah menarik napas, ia membuat suara lucu karena ada peluit yang tersangkut di saluran pernapasannya.
Kejadian ini sendiri dilaporkan oleh dokter Santiago Gomez Zuviria. Ia memasukkan video si bocah mengeluarkan suara lucu di akun Facebooknya.
"Tujuan saya adalah untuk memastikan orang-orang yang saya kenal sadar atas risiko anak-anak kecil terpapar penggunaan mainan yang harusnya tidak memenuhi syarat untuk dijual," papar dia dikutip dari Science Alert.
Bocah yang tidak dijelaskan namanya itu akhirnya bisa terbebas dari peluit yang tersangkut di saluran pernapasannya itu dengan bantuan anestesi lokal. Si bocah diharapkan bisa kembali sehat seperti sedia kala.
ADVERTISEMENT