3 Negara Ini Setop Pakai Klorokuin untuk Obati Pasien Corona

28 Mei 2020 14:51 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi klorokuin. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi klorokuin. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara di Eropa seperti Prancis, Italia dan Belgia menyetop penggunaan hidroksiklorokuin untuk mengobati warga mereka yang mengidap COVID-19. Tindakan itu diambil setelah hidroksiklorokuin dan klorokuin dipertanyakan keamanannya, berdasarkan sejumlah riset.
ADVERTISEMENT
Prancis telah membatalkan sebuah dekrit yang sebelumnya mengizinkan tenaga medis menggunakan hidroksiklorokuin untuk merawat pasien virus corona. Begitu pula yang dilakukan Badan Kedokteran Italia (AIFA) yang menangguhkan otorisasi uji klinis obat klorokuin untuk COVID-19.
Di Belgia, pemerintahnya telah mengeluarkan peringatan agar tidak menggunakan obat klorokuin lagi untuk menyembuhkan pasien virus corona. Pemerintah Belgia mengatakan uji klinis terhadap obat tersebut pun harus mempertimbangkan potensi risiko yang ada.
Ilustrasi klorokuin. Foto: Shutter Stock
Keputusan ini mau tak mau telah membuat pemerintah berbagai negara untuk mencari obat lain dalam merawat pasien COVID-19. Padahal, sejak awal pandemi, banyak pihak telah menaruh harapan besar terhadap khasiat obat antimalaria tersebut untuk menyembuhkan pasien COVID-19.
Baik Prancis, Italia, maupun Belgia, memutuskan untuk menghentikan penggunaan klorokuin menyusul keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyetop sementara uji klinis hidroksiklorokuin dengan alasan keamanan.
Mengenal avigan dan klorokuin. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan
ADVERTISEMENT

WHO setop uji klinis obat klorokuin

Keputusan untuk menghentikan uji klinis hidroksiklorokuin diambil WHO setelah dipublikasikannya studi di jurnal medis The Lancet pada Jumat (22/5). Dalam riset itu, ditemukan pasien COVID-19 dalam kondisi parah yang diberikan obat hidroksiklorokuin dan klorokuin lebih berpotensi meninggal dunia.
Tedros mengatakan, saat ini sebuah kelompok independen sedang mengulas penggunaan hidroksiklorokuin dalam Solidarity Trial dari WHO. Kelompok ini terdiri dari 10 negara yang berpartisipasi dalam pengujian obat potensial untuk COVID-19.
"Ulasan ini akan mempertimbangkan data yang dikumpulkan sejauh ini dalam Solidarity Trial dan, khususnya data acak yang kuat, untuk mengevaluasi potensi manfaat dan bahaya dari obat ini (hidroksiklorokuin)," ujar Tedros, dilansir CNN.
Kelompok negara yang sedang menguji obat ini juga telah menghentikan sementara penggunaan hidroksiklorokuin untuk merawat pasien COVID-19, selama datanya sedang diulas.
ADVERTISEMENT
Pengujian obat hidroksiklorokuin, yang melibatkan pasien dari sekitar 400 rumah sakit di 35 negara, adalah upaya riset global untuk menemukan terapi yang aman dan efektif dalam merawat pasien COVID-19.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.