3 Obat Warung Steroid Disebut Bisa Selamatkan Nyawa Pasien COVID-19, Apa Saja?

3 September 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat-obatan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Hasil uji klinis internasional menunjukkan bahwa obat-obatan steroid yang banyak dijual di pasaran dapat membantu menyelamatkan pasien COVID-19 dalam kondisi kritis.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan bukti tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merekomendasikan steroid untuk digunakan pada pasien COVID-19 yang mengalami sakit parah dan kritis, tapi tidak untuk mereka yang mengalami gejala ringan.
“Jelas, sekarang steroid adalah standar perawatan,” kata Dr. Howard C. Baucher, pemimpin redaksi jurnal ilmiah JAMA, yang menerbitkan lima makalah tentang pengobatan tersebut.
Studi ini didapat dari data hasil uji klinis tiga steroid yang diberikan pada 1.700 orang pasien secara acak. Hasil studi mengungkap bahwa ketiga obat mampu mengurangi risiko kematian.
Ilustrasi ventilator untuk menangani pasien yang positif virus corona atau COVID-19. Foto: nsmedicaldevices.com
Adapun tiga obat steroid yang dimaksud adalah deksametason, hidrokortison, dan metilprednisolon yang berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh, mengurangi peradangan, pembengkakan, dan nyeri. Banyak pasien COVID-19 yang meninggal bukan karena virus, tetapi karena reaksi tubuh yang berlebihan terhadap infeksi.
ADVERTISEMENT
Steroid punya efek samping yang berbahaya, terutama pada pasien lanjut usia yang paling parah mengalami sakit COVID-19. Obat-obatan dapat membuat pasien rentan terhadap infeksi lain, meningkatkan kadar glukosa darah, serta menyebabkan kebingungan dan delirium.
Dalam uji klinis, hanya pasien yang paling sakit yang diobati dengan steroid, dan tidak ada kepastian bahwa mereka yang sakitnya terbilang ringan akan mendapat manfaat atau dirugikan dengan perawatan itu. Dosis dan durasi pengobatan yang optimal juga perlu diidentifikasi. Namun secara keseluruhan, kata peneliti, steroid sebenarnya memiliki efek positif bagi pasien COVID-19 dengan gejala parah.
Seorang pria diperiksa suhu tubuhnya sebelum tes virus corona di pusat pengujian virus corona, Hong Kong. Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Analisis data yang dikumpulkan menemukan bahwa steroid mampu menurunkan sepertiga kematian di antara pasien COVID-19 yang kritis. Deksametason menurunkan 36 persen kematian pada 1.282 pasien yang dirawat dalam tiga percobaan terpisah. Sedangkan hasil uji coba Hidrokortison pada 374 pasien dalam tiga kali percobaan tampaknya telah mengurangi risiko kematian hingga 31 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara percobaan skala kecil metilprednisolon pada 47 pasien menghasilkan risiko kematian hingga 9 persen. Analisis ini dilakukan oleh anggota WHO yang berupaya mengevakuasi terapi COVID-19.
Menurut Dr. Todd Rice, seorang profesor kedokteran dan dokter perawatan kritis di Vanderbilt University School of Medicine, studi ini telah menjawab keraguan tentang penggunaan steroid di kalangan dokter. Kendati begitu, WHO telah memperingatkan bahwa penggunaan steroid tidak bisa diberikan pada pasien yang mengalami gejala ringan, alih-alih sembuh, efek samping steroid justru bisa membahayakan.