30 Tahun Dianggap Punah, Tanaman Lentera Peri Kembali Ditemukan di Jepang

3 Januari 2024 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lentera Peri (Thismia kobensis) yang dikira punah 30 tahun lalu.  Foto: Jurnal phytotaxa
zoom-in-whitePerbesar
Lentera Peri (Thismia kobensis) yang dikira punah 30 tahun lalu. Foto: Jurnal phytotaxa
ADVERTISEMENT
Tanaman yang diyakini punah selama 30 tahun akhirnya ditemukan lagi di Jepang. Penemuan ini sudah tercatat di jurnal phytotaxa.
ADVERTISEMENT
Lentera peri adalah spesies tanaman bercahaya unik karena tidak membutuhkan Matahari untuk menghasilkan energi. Sebaliknya, dia menjadi parasit pada organisme bawah tanah lain. Artinya, hidup lentera peri sangat bergantung pada lingkungannya.
Spesies lentera peri yang ditemukan di Jepang adalah Thismia kobensis. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Kota Kobe, Prefektur Hyogo, Jepang.
Lentera peri diyakini punah akibat pembangunan kompleks industri di habitatnya. Namun, mereka ditemukan lagi di Kota Sanda, Prefektur Hyogo, menjadikannya spesies Thismiaceae paling utara yang diketahui ilmu pengetahuan.
Lentera peri Thismiaceae dianggap langka. Sebagian besar tanaman tetap tumbuh di dalam tanah, tapi terkadang bunganya yang berwarna-warni muncul ke permukaan seperti jamur.
Lentera Peri (Thismia kobensis) yang dikira punah 30 tahun lalu. Foto: Jurnal phytotaxa
Tidak hanya sulit dikenali karena keberadaannya nyaris tidak terlihat di lingkungan hutan, lentera peri juga hanya bisa tumbuh di wilayah yang terisolasi. Artinya, menemukan T. kobensis merupakan peristiwa yang sangat langka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, T. kobensis kali ini ditemukan 30 kilometer dari habitat aslinya di Kota Kobe. Penemuan kembali spesies tanaman peri juga memberikan kesempatan buat para ilmuwan untuk memperbarui apa yang diketahui tentang T. kobensis, yang sebelumnya hanya dideskripsikan lewat spesimen di museum.
Peneliti juga mampu membuktikan bahwa tanaman peri T. kobensis bisa dibedakan dari spesies serupa T. huangii melalui cincin yang pendek dan lebar, serta banyaknya rambut pendek di kepala putiknya.
Dengan ditemukannya spesies lentera peri paling utara, hal ini telah mengungkap wawasan tentang biogeografi dan sejarah evolusi tanaman aneh ini. Hal yang menarik lagi dari lentera peri adalah mereka bisa menyala di tengah malam berkat bioluminesensi.
Lentera Peri (Thismia kobensis) yang dikira punah 30 tahun lalu. Foto: JUrnal phytotaxa
Lentera peri sangat bermanfaat dalam pertukaran nutrisi. Mereka berevolusi dari tanaman yang bersimbiosis dengan jamur mikoriza, mendapatkan manfaat dari jaringan nutrisi sekaligus menukar energi yang mereka peroleh dari sinar Matahari.
ADVERTISEMENT
Namun, lentera peri akhirnya tak bisa memenuhi simbiosis mutualisme ini dengan jamur. Alih-alih memberikan manfaat balik, mereka justru menjadi parasit yang memakan jaringan tanpa memberikan imbalan apa pun. Cara untuk mendapatkan makanan ini dikenal sebagai mycoheterotrophy. Artinya, secara tidak langsung lentera peri mendapatkan energi dari tanaman lain yang berfotosintesis.
Tanaman mycoheterotrophy biasanya terlihat tidak seperti tumbuhan pada umumnya. Mereka tak memiliki daun dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah, hanya berbunga dalam waktu singkat dalam bentuk aneh. Karena jarang sekali terlihat di permukaan tanah, tanaman ini menjadi sulit ditemukan.