Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kabar mengenai Chadwick Boseman meninggal membuat fansnya terpukul. Bagaimana tidak, banyak yang tidak menyangka pemeran Black Panther itu meninggal dunia akibat kanker usus besar yang dideritanya sejak tahun 2016.
Ya, rupanya selama ini sang aktor tersebut memang merahasiakan kondisi kesehatannya. Bahkan pria berusia 43 tahun ini tetap menerima sejumlah tawaran main film meski ia sedang berjuang melawan penyakitnya.
Lantas seperti apa sebenarnya penyakit yang dialami sang raja wakanda ini?
Sesuai dengan namanya, kanker usus besar adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian akhir dari saluran pencernaan. Kanker usus besar sendiri kadang-kadang disebut kanker kolorektal. Istilah tersebut khususnya ditujukan ketika kanker usus besar terjadi bersamaan dengan kanker rektal yang terjadi di dubur.
Dilansir Mayo Clinic, kanker usus besar biasanya menyerang orang lanjut usia, namun tak menampik kemungkinan juga bisa terjadi pada usia muda. Dalam beberapa kasus, mereka yang berisiko mengalami kanker usus besar biasanya punya riwayat keluarga yang juga mengalami kanker usus besar, diet lemak tinggi dan rendah serat, gaya hidup kurang aktif, diabetes, obesitas, perokok, peminum alkohol, dan pernah terapi radiasi untuk kanker .
Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan risiko terkena penyakit ini. Apa saja? Berikut lima cara yang bisa dilakukan untuk melindungi kesehatan usus besar.
1. Konsumsi Sayur, Buah, dan Batasi Makan Daging
Penelitian yang dilakukan oleh Francis Crick Institute menemukan bahwa mengonsumsi sayuran silang seperti brokoli, kubis, dan kubis brussel dapat menurunkan resiko seseorang terkena kanker usus. Bahan kimia alami pada sayuran tersebut mengubah sel-sel induk di usus bagian bawah dan mengendalikan peradangan sel-sel kekebalan tubuh.
Tak hanya sayuran, konsumsi buah-buahan juga tak kalah penting. Buah-buahan mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk seluruh fungsi tubuh. Selain itu, batasi juga untuk mengonsumsi daging merah, baik dibakar, digoreng, atau diolah menjadi makanan siap saji seperti hot dog, sosis, beef dan lainnya. Berdasarkan laporan Harvard Medical School, konsumsi daging merah dan lemak jenuh berkaitan dengan peningkatan risiko kanker usus besar dan prostat.
2. Aktif Bergerak dan Perhatikan Berat Badan
Berdasarkan studi epidemiologi yang dilansir National Center for Biotechnology Information (NCBI) menunjukkan bahwa obesitas memengaruhi perkembangan berbagai jenis kanker, terutama kanker usus besar. International Agency for Research on Cancer (IARC) telah melaporkan bahwa 25 persen dari semua kasus kanker di seluruh dunia disebabkan oleh obesitas dan gaya hidup yang kurang bergerak.
Ya, memulai aktivitas fisik dari usia berapa pun memiliki sejumlah manfaat, termasuk kesehatan usus besar yang lebih baik. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap bergerak, misalnya mengerjakan pekerjaan rumah atau berolahraga secara rutin. Bisa jogging setiap pagi atau melakukan kegiatan olahraga lain di waktu luang seperti bersepeda dan berenang.
Dengan berolahraga secara rutin, kamu akan bisa menjaga berat badan ideal sehingga terhindar dari obesitas. Tentu saja ini akan membantu mengurangi risiko kanker usus besar.
3. Tidak Merokok dan Batasi Konsumsi Minuman Beralkohol
Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit kanker , termasuk kanker usus besar. Zat nikotin yang ada di dalam rokok tidak akan bisa diuraikan oleh usus. Oleh sebab itu zat nikotin akan menempel pada usus dan menjadi toksin yang berbahaya bagi usus sehingga dapat menimbulkan kanker.
Sama bahayanya seperti rokok, alkohol juga dapat menyebabkan kanker payudara dan menurunkan sistem daya tahan tubuh. Alkohol memang tidak termasuk jenis makanan penyebab kanker usus besar, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker. American Cancer Society menyarankan pria tak minum lebih dari dua gelas alkohol per hari dan wanita tak minum lebih dari satu gelas per hari.
4. Melakukan Skrining
Dilansir Mayo Clinic, para dokter merekomendasikan agar orang yang punya risiko kanker usus besar mempertimbangkan skrining kanker usus besar. Skrining adalah tes untuk mencari kanker sebelum tanda dan gejala berkembang.
Tes ini juga dapat menemukan kanker usus besar atau rektal secara dini. Jika dideteksi lebih dini, besar kemungkinan pengobatan dapat mencegah hal buruk terjadi di kemudian hari.
Penting untuk melakukan pencegahan dari awal, jika kamu memiliki lebih dari satu faktor risiko penyakit ini. Apalagi kanker usus besar merupakan penyebab paling umum ketiga dari kematian terkait kanker di Amerika Serikat. Pada tahun 2019, American Cancer Society memperkirakan ada 101.420 orang di AS yang didiagnosis kanker usus besar.
Selain melakukan keempat hal di atas, penting juga untuk kamu memiliki perlindungan diri dari penyakit kronis seperti kanker usus besar yang memerlukan biaya tak sedikit. Jadi jangan anggap penyakit ini ya. Namun kamu tak perlu khawatir, kini perlindungan diri mudah didapatkan dan tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, FWD Cancer Protection misalnya. Produk asuransi kanker dari FWD Life ini memberikan perlindungan yang mudah beneran dengan 100% Uang Pertanggungan yang melindungi sejak kanker tahap awal hingga kamu berusia 70 tahun meski kamu sudah memiliki perlindungan lainnya.
Selain mudah ketentuannya, kamu juga mudah membelinya. Kamu bisa membelinya melalui online di sini . Tak hanya itu, proses pembayarannya pun mudah beneran. Mulai dari Rp10 ribu/bulan, kamu bebas memilih uang pertanggungan sesuai kebutuhan. Untuk proses pengajuan klaim juga mudah dan cepat karena bisa dilakukan secara online, lho.
Tertarik untuk punya perlindungan diri dari sekarang? Info lengkapnya klik tautan berikut ini .
Artikel ini didukung oleh FWD Life Indonesia