4 Jenis Masker untuk Cegah Virus Corona Masuk dalam Tubuh

28 Januari 2020 16:38 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang mengenakan masker duduk di kereta untuk menuju Kota Wuhan di stasiun kereta Hongqioa, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang mengenakan masker duduk di kereta untuk menuju Kota Wuhan di stasiun kereta Hongqioa, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
ADVERTISEMENT
Korban wabah mematikan virus corona dari Wuhan, China, terus bertambah. Hingga Selasa (28/1), jumlah korban tewas akibat virus ini mencapai 106 orang dan 1.300 lainnya dilaporkan terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Belum ditemukan apa penyebab utama novel coronavirus (2019-nCoV) ini, meski beberapa penelitian menyebut virus ini menular lewat hewan liar. Riset Journal of Medical Virology, misalnya, menyebut virus corona berasal dari ular. Sedangkan penelitian Wuhan Institute for Virology menyebut, virus ini umumnya menginfeksi kelelawar.
Untuk mencegah penyebaran semakin meluas, ada beberapa tips yang dikeluarkan oleh WHO, di antaranya adalah mencuci tangan menggunakan sabun cair atau alkohol 70-100% handrub, perhatikan etiket batuk dan bersin, serta memakai masker.
Ilustrasi memakai masker. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam hal masker, ada beberapa jenis yang bisa digunakan untuk cegah virus corona masuk dalam tubuh. Berikut beberapa jenis masker yang bisa digunakan agar tubuh tidak terpapar dari virus corona.

N95

Masker N95 merupakan jenis respirator. Dapat mengurangi 95 persen partikel berukuran lebih dari 0,3 mikron. Bisa digunakan untuk melindungi diri dari virus, polusi udara, PM 2,5, dan polutan berbahaya lain yang ada di udara.
ADVERTISEMENT
N95 memiliki lebih dari satu lapisan filtrasi. Ada katup untuk mengeluarkan udara yang dihembuskan, dan itu berguna untuk mencegah kelembaban terperangkap di dalam penutup wajah. Beberapa masker N95 juga dilengkapi dengan lapisan karbon aktif tambahan.
Ilustrasi masker N95. Foto: Shutter Stock

N99 dan N100

Masker respirator N99 dan N100 dirancang lebih kuat ketimbang N95. Mampu melindungi diri dari berbagai polutan dan virus berukuran 0,3 mikron. Keduanya memiliki tiga lapisan filter. Lapisan pertama berfungsi menjebak partikel-partikel kasar seperti PM10, debu, dan pasir. Lapisan kedua dibuat khusus untuk menyaring PM 2,5 hingga 0,3 mikron.
Sedangkan lapisan terdalam terbuat dari karbon aktif yang bisa memerangi pengotor gas, seperti senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic compounds/VOC) dan bau busuk.
Masker N99 Foto: aqicn.org

P95

Berbeda dengan N95 ataupun N99 dan N100, masker P95 punya kelebihan ketimbang respirator dengan kode ‘N’. Selain menyaring debu, virus, dan partikel berbahaya di udara, reseptor dengan kode ‘P’ dirancang bisa menyaring partikel mengandung minyak yang dilepaskan bensin, solar, minyak tanah, cat, dan minyak goreng.
ADVERTISEMENT
P95 biasanya digunakan di lingkungan berminyak, seperti pompa bensin, kilang, pabrik farmasi, dapur, dan pabrik yang memproses minyak atau makanan yang digoreng. Respirator P95 bisa digunakan hingga 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.
Masker P95. Foto: pixabay

Masker Bedah

Masker bedah adalah masker yang paling umum digunakan dan banyak digunakan oleh orang-orang. Masker bedah berfungsi sebagai penghalang dari percikan, tetesan, atau cairan tubuh yang berasal dari mulut dan hidung.
Selain itu, masker bedah juga bisa mencegah kontaminasi yang tidak disengaja dari luka-luka pasien oleh makhluk hidup yang biasanya ada dalam lendir dan saliva.
Ilustrasi memakai masker. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Jenis masker untuk cegah virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan