news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Mata-mata yang Bocorkan Rahasia Proyek Bom Atom AS ke Uni Soviet

5 Desember 2019 11:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ledakan atom. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ledakan atom. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Bom atom pertama hasil buatan proyek rahasia Amerika Serikat bernama Manhattan Project meledak pada 16 Juli 1945 di gurun New Mexico. 49 bulan setelahnya, Uni Soviet, musuh AS saat itu, juga meledakkan bom atom dengan komponen yang hampir sama di Kazakhstan, Asia Tengah.
ADVERTISEMENT
Hal itu sekaligus memutus monopoli Washington di bidang persenjataan nuklir. Perkembangan luar biasa Soviet tersebut telah lama memesona para ilmuwan, agen federal, dan sejarawan. Bagaimana caranya Soviet mengejar ketertinggalannya soal bom atom? Mereka dengan segera menemukan jawabannya, ketika terungkap adanya tiga mata-mata Soviet di Proyek Manhattan, seperti dikutip The New York Times.
Ketiganya yaitu Klaus Fuchs, seorang fisikawan, ditangkap pada awal 1950, tak lama setelah Soviet meledakkan bom atom pertamanya. Pengakuannya mengarah kepada ditangkapnya pembelot kedua, David Greenglass, seorang ahli mesin. Terakhir, Theodore Hall, fisikawan termuda di Proyek Manhattan, ditangkap pada 1995. Namun Hall tak pernah disidang.
Namun, baru-baru ini, dua sejarawan AS bernama John Earl Haynes dan Harvey Klehr, mengungkap ada pembelot keempat di Los Alamos, yang merupakan markas Manhattan Project. Namanya adalah Oscar Seborer, dengan kode panggilan rahasia “Godsend”, menyerahkan rahasia terkait Proyek Manhattan kepada intelijen Soviet.
Bom Atom Fat Man Foto: Wikimedia Commons
Identitasnya disembunyikan dari publik selama 70 tahun sejak bom atom AS diledakkan, sampai kemudian terungkap dari hasil analisis dokumen milik FBI.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Klehr, profesor politik dan sejarah di Universitas Emory, dan Haynes, mantan sejarawan di Library of Congress, pernah berkolaborasi menulis buku-buku seputar mata-mata Soviet dan komunisme di Amerika. Temuan terbaru mereka terkait pembelot di Proyek Manhattan ini pertama kali diterbitkan dalam jurnal Studies in Intelligence.

Nama Seborer Muncul di Dokumen Rahasia Sejak 29 Tahun Lalu

Sebenarnya, jauh sebelum keduanya mengungkap nama Seborer sebagai mata-mata di Proyek Manhattan, teori tentang adanya pembelot keempat ini pertama muncul pada 1990-an, berdasarkan petunjuk dari memoar milik petugas KGB, badan intelijen Soviet.
Haynes dan Klehr lantas menelusuri kebenaran teori tersebut lewat dokumen-dokumen rahasia yang diterbitkan FBI pada 2011. Dalam dokumen tersebut, nama Seborer hanya sedikit disinggung dibanding tiga rekannya yang lain.
ADVERTISEMENT
Padahal, perannya sangat penting, seperti menyampaikan informasi rahasia terkait desain bom atom milik AS kepada agen-agen intelijen Soviet. Melalui andilnya tersebut, Soviet mampu menciptakan bom atom yang jadi terobosan penting persenjataan nuklir negara komunis tersebut. Bersama tiga rekannya, Seborer mencuri rahasia bom atom AS dari tahun 1940 hingga 1948.
Di markas Los Alamos, Seborer bekerja di Laboratorium Nasional. Namun, peneliti masih belum menemukan jejaknya usai membelot ke Uni Soviet.
Ilustrasi laboratorium Foto: jarmoluk via Pixabay
Dalam dokumen-dokumen mengenai sepak terjangnya, Seborer diketahui berasal dari keluarga mata-mata yang bermigrasi dari Polandia. Seborer lahir di New York City pada 1921 dan belajar teknik kelistrikan di City College of New York. Dia direkrut untuk mengerjakan Proyek Manhattan dari tahun 1944 sampai 1946. Tugasnya memonitor efek seismologis dari ledakan pertama perangkat atom.
ADVERTISEMENT
Sebelum direkrut bekerja di laboratorium Los Alamos, Seborer terdaftar sebagai insinyur di Angkatan Darat AS pada 1942. Ia juga pernah bekerja sebagai insinyur listrik di Angkatan Laut AS. Atasannya saat itu mulai mencurigai Seborer sebagai mata-mata komunis dan melabelinya sebagai “risiko keamanan”.
Pada awal 1950-an, sikap anti-komunis di AS kian meningkat. Seborer pun diam-diam meninggalkan AS pada 1952 dengan saudara laki-lakinya, ipar perempuannya, dan ibu mertuanya. Dia menetap di Moskow dan meninggal pada 2015, di bawah nama samaran “Smith”. Pemakamannya dihadiri seorang agen dinas keamanan dalam negeri Rusia.

“Godsend” Kiriman Soviet

Arsip KGB yang dipublikasikan pada 2009 menyediakan lebih banyak petunjuk yang memperkuat dugaan bahwa Seborer adalah pembelot keempat di Proyek Manhattan. Klehr dan Haynes menemukan sebuah gerakan bawah tanah di AS bernama “Relative’s Group”. Tiga anggota dalam faksi tersebut punya kode panggilan rahasia masing-masing, yakni Relative, Godfather, dan Godsend. Ketiganya merupakan saudara kandung.
ADVERTISEMENT
Setelah ditelusuri lebih lanjut, profil Godsend mengarah ke proyek AS di Los Alamos, serta aktivitasnya membocorkan informasi rahasia terkait “Enormous”--kode KGB untuk Proyek Manhattan.
Ilustrasi mata-mata. Foto: Pixabay
Pada 2012, Klehr memperoleh dokumen baru dari FBI terkait informan yang berhasil menembus Partai Komunis di AS. Dari dokumen tersebut, ia menemukan beberapa referensi mengenai Seborer dan identitas asli anggota kelompok Relative’s Group yakni: Seborer sebagai Godsend; serta dua kakaknya, Stuart sebagai Godfather; dan Max, sebagai Relative.
Namun, sejauh ini, peneliti belum bisa merincikan apakah ada hubungan aktivitas spionase saudara-saudara Seborer dengan proyek bom atom AS.
“Sementara kita mengetahui banyak informasi penting yang Fuchs, Hall, dan Greenglass punya aksesnya, kita hanya tahu kalau Seborer (juga) menyediakan sesuatu,” tulis peneliti, seperti dikutip dalam jurnal Studies in Intelligence.
ADVERTISEMENT