4 Tipe Peminum Alkohol di Kalangan Anak Muda

27 Februari 2018 7:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
4 tipe peminum alkohol. (Foto:  Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
4 tipe peminum alkohol. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alasan seseorang memilih untuk meminum alkohol bisa berbeda. Karena itu, sulit untuk menemukan alasan ilmiah mengapa mereka mulai meminumnya.
ADVERTISEMENT
Namun menurut pemodelan bernama A Motivational Model of Alcohol Use yang dibuat W. Miles Cox dan Eric Klinger, alasan mengapa kita minum alkohol adalah karena kita ingin mengubah perasaan kita setelah meminumnya.
Studi yang membuat pemodelan ini awalnya dibuat untuk mengurangi ketergantungan terhadap alkohol melalui pemahaman mengapa seseorang mulai minum alkohol.
Pemodelan ini berasumsi, bahwa orang minum alkohol untuk meningkatkan perasaan positif atau mengurangi perasaan negatif. Mereka juga termotivasi untuk minum karena adanya penghargaan internal seperti perbaikan keadaan emosional, atau oleh penghargaan eksternal seperti penerimaan secara sosial.
Alkohol dapat menyumbat pembuluh darah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Alkohol dapat menyumbat pembuluh darah. (Foto: Thinkstock)
Faktor lain seperti genetika, kepribadian, atau lingkungan, hanya membentuk motif kita untuk minum alkohol.
Berdasarkan pemodelan ini, ada empat kategori terkait motif seseorang dalam meminum alkohol, yakni enhacement (karena ini menggairahkan), coping (untuk mengatasi kekhawatiran), social (untuk merayakan sesuatu), dan conformity (menyesuaikan diri).
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah empat tipe peminum alkohol berdasarkan keempat motifnya.
4 Tipe Peminum Alkohol. (Foto:  Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
4 Tipe Peminum Alkohol. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
1. Minum untuk sosial (social drinking)
Sampai saat ini, hampir semua penelitian tentang alasan seseorang minum alkohol, dilakukan pada remaja dan dewasa muda. Di berbagai budaya dan negara, alasan sosial adalah alasan paling umum mengapa para pemuda minum alkohol.
Dalam model ini, minum secara sosial mungkin dapat meningkatkan kebahagiaan saat bersama teman-teman. Hal ini sesuai dengan gagasan bahwa minum merupakan hiburan secara sosial. Minum karena alasan sosial dikaitkan dengan penggunaan alkohol moderat.
2. Minum untuk menyesuaikan diri (drinking to conform)
Ketika orang hanya minum alkohol pada acara sosial karena ingin menyesuaikan diri, bukan karena kebiasaan, mereka minum lebih sedikit daripada mereka yang minum karena kebiasaan.
ADVERTISEMENT
Orang ini biasanya menyesap sedikit sampanye dalam perayaan, atau memegang segelas anggur agar tidak kelihatan berbeda dari orang lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, program seperti Hello Sunday Morning telah mendorong orang untuk berhenti minum.
Dengan membuat orang yang tidak minum dapat diterima secara sosial, hal ini dapat mengurangi komentar negatif terhadap orang-orang tidak minum, begitulah yang diyakini program tersebut walaupun teori ini masih perlu diuji lebih lanjut.
3. Minum untuk merasa lebih baik (drinking for enhancement)
Minum alkohol karena alasan ini adalah tindakan yang berisiko bagi remaja maupun orang dewasa muda.
Orang-orang seperti ini minum untuk membuat diri mereka merasa lebih ekstrover, impulsif, dan agresif.
Tipe peminum seperti ini (kebanyakan laki-laki) cenderung selalu ingin mabuk dan lebih berisiko untuk melakukan hal yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
4. Minum untuk mengatasi perasaan negatif (drinking to cope)
Motif minum alkohol lainnya adalah agar lebih tahan terhadap stres, serta mengurangi rasa rendah diri dan pandangan negatif terhadap diri sendiri. Tipe peminum ini mungkin menggunakan alkohol untuk mengatasi masalah dalam kehidupan mereka, terutama yang berkaitan dengan kecemasan dan depresi.
Peminum seperti ini cenderung lebih banyak berasal dari kalangan wanita.
Meskipun mungkin efektif dalam jangka pendek, minum untuk mengatasi masalah memiliki risiko jangka panjang.
Alkohol  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Alkohol (Foto: Thinkstock)
Menurut Emmanuel Kuntsche dan Sarah Callinan yang menulis untuk The Conversation, ada penelitian yang menyebut bahwa mengetahui motif minum alkohol dari para peminum berat dapat membantu mengurangi minum para peminum tersebut.
Misalnya, satu penelitian menemukan, menyesuaikan sesi konseling dengan motif minum alokohol dapat menurunkan konsumsi alkohol pada wanita muda, walaupun tidak ada penurunan yang signifikan pada peminum pria.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini sendiri masih terbatas oleh fakta bahwa para peneliti hanya baru mengetahui motif minum minuman keras pada remaja dan pemuda berusia 20-an awal. Pemahaman tentang mengapa orang dewasa minum alkohol masih terbatas.
Ke depannya, para peneliti berharap dapat mempelajari motif minum alkohol pada orang dewasa agar bisa membantu para peminum dewasa berhenti atau setidaknya mengurangi banyaknya alkohol yang mereka minum yang bisa membahayakan kesehatan mereka sendiri.