40 Tahun Hilang, Jubah Besi Abad ke-16 dari Louvre Ini Akhirnya Ditemukan

9 Maret 2021 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baju besi dari abad 16 yang hilang dari museum Louvre Foto: Twitter Police Nationale
zoom-in-whitePerbesar
Baju besi dari abad 16 yang hilang dari museum Louvre Foto: Twitter Police Nationale
ADVERTISEMENT
Nyaris 40 tahun lalu, Museum Louvre di Paris, Prancis, kehilangan salah satu pajangan yang sangat berharga, yaitu potongan baju besi dari abad ke-16. Pakaian berlapis emas dan perak tersebut dinyatakan hilang pada 31 Mei 1983, hampir empat dekade.
ADVERTISEMENT
Diketahui, potongan baju yang hilang tersebut adalah pelindung dada dan helm. Jubah yang juga terbuat dari besi logam itu dibuat di era Renaissance, tepatnya di Milan, Italia, antara tahun 1560 dan 1580.
Pakaian ini diperkirakan memiliki nilai 603.000 dolar AS atau sekitar Rp 8,6 miliar. Berkat hasil kerja keras penyidik, kini baju besi tersebut telah berhasil ditemukan.
Penemuan ini bermula di bulan Januari, ketika seorang ahli barang antik militer melihat baju besi tersebut setelah ia dipekerjakan oleh juru lelang untuk penilaian real estat di Bordeaux, Prancis. Ia curiga tentang asal usul baju besi tersebut.
Ia akhirnya memutuskan untuk memberi tahu pejabat Kantor Pusat Prancis untuk Pemberantasan Perdagangan Barang Budaya (OCBC), unit khusus untuk melacak properti curian yang bernilai sejarah dan budaya. Mereka kemudian mengidentifikasi baju besi yang dilelang tersebut.
Baju besi dari abad 16 yang hilang dari museum Louvre Foto: Twitter Police Nationale
Ternyata baju besi yang akan dilelang tersebut masuk ke dalam database benda-benda antik yang dicuri. Mereka mengidentifikasi desain rumit pada helm dan penutup dada, sebagai senjata kehormatan yang dibuat dengan keahlian khusus.
ADVERTISEMENT
"Saya yakin kami akan melihat benda itu muncul kembali suatu hari nanti karena keduanya adalah benda satu-satunya. Tapi saya tidak pernah membayangkan bahwa keduanya akan berada di Prancis dan masih dalam satu paket," kata Philippe Malgouyres, kepala karya seni warisan Louvre.
Dua bagian baju besi tersebut pertama kali disumbangkan ke Louvre pada 1922 oleh keluarga Rothschild, salah satu dinasti perbankan terkaya di dunia selama abad ke-19 dan awal abad ke-20. Baju besi tersebut akan dipajang di ruang Objets d'Art di sayap Richelieu ketika Louvre dibuka kembali.
Museum Louvre sendiri ditutup untuk umum sejak Oktober tahun lalu. Penutupan tersebut tidak lain karena lockdown akibat pandemi COVID-19.
Ini bukan pertama kalinya museum kehilangan barang antik berharga. Pada 1911, Vincenzo Peruggia mencuri lukisan Mona Lisa di museum dan berhasil menghindari penangkapan selama dua tahun.
ADVERTISEMENT