5 Faktor Penyebab Paus Bisa Terdampar Seperti yang Terjadi di Bali

18 November 2020 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus sperma dengan berat sekitar 20 ton terdampar dan telah mati di Pantai Mertasari, Bali. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Paus sperma dengan berat sekitar 20 ton terdampar dan telah mati di Pantai Mertasari, Bali. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar kembali menemukan paus sperma yang terdampar dan mati setelah sehari sebelumnya menemukan hewan yang sama terdampar di Pantai Mertasari, Serangan, Kota Denpasar, Bali.
ADVERTISEMENT
Paus sperma yang terdampar kali ini ditemukan di Pantai Mengiat, Kawasan ITDC, Kabupaten Badung, Rabu (18/11). Paus sperma ditemukan dalam kondisi mati dan membusuk. Memiliki berat diperkirakan mencapai 27 ton, dengan panjang sekitar 13,5 meter.
"Jadi yang 10 meter (bangkai paus yang ditemukan di Pantai Mertasari) didorong ke laut dan hanyut. Sekarang kita belum menemukan posisinya di mana. Sementara yang ditemukan pagi ini adalah paus yang berbeda dengan yang kemarin," kata Permana, Kepala BPSPL Denpasar saat dihubungi kumparan.
Sementara paus yang ditemukan di Pantai Mengiat, saat ini tengah dalam proses penguburan dengan menggunakan dua alat berat. Peristiwa paus terdampar bukan kali ini saja terjadi ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab.
Paus Sperma yang ditemukan terdampar di Pantai Bali. Foto: Dok. Istimewa
Pengamat Kelautan dan Perikanan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr. Chaterina Agusta Paulus mengatakan, setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan kenapa seekor paus bisa terdampar.
ADVERTISEMENT
Faktor pertama adalah upwelling atau pengadukan massa air laut dalam yang dingin. Kedua kondisi paus tua yang sakit atau cedera. Kondisi seperti ini menyebabkan paus yang muncul di pantai kelelahan, kurang gizi, atau belum makan karena penyakit.
Paus yang sudah tua kemungkinan kesulitan untuk mengikuti kelompoknya atau menahan gelombang besar dan arus darat. Karena mereka terlalu lemah, hewan-hewan ini akhirnya terdampar di pesisir pantai. Paus terdampar umumnya ditemukan dalam kesehatan buruk. Bisa juga mereka mati di laut dan berakhir terdampar di pantai.
“Kebanyakan hewan itu terdampar dan terpisah dari kelompoknya karena kondisi sakit atau cedera, tapi ada juga juga paus yang terdampar dalam keadaan sehat,” kata Chaterina dilansir Antara beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Ketiga adalah kesalahan navigasi. Kesalahan navigasi bisa terjadi ketika ada aspek-aspek tertentu dari garis pantai atau dasar laut membingungkan paus, terutama jika hewan ini berkeliaran di luar habitat aslinya. “Ada kalanya hal ini terjadi karena fitur geografis dari garis pantai,” katanya.
Paus Sperma yang ditemukan terdampar di Pantai Bali. Foto: Dok. Istimewa
Jika ada fitur seperti semenanjung atau tanjung, maka paus yang seharusnya berada di perairan lebih dalam, tiba-tiba mengalami kebingungan dan menemukan diri mereka berada di teluk yang dangkal. Perairan dangkal dapat menimbulkan risiko. Paus mencari makan dengan menggunakan echolocation--menentukan lokasi melalui pantulan suara.
Saat menggunakan echolocation di perairan yang sangat dangkal dan berlumpur, paus akan kesulitan mendapatkan posisi lokasi tepat. Kombinasi dari kondisi perairan dangkal dan echolocation yang membingungkan, kacau, dan membahayakan ini merupakan ancaman serius dan dapat menyebabkan paus terdampar massal.
ADVERTISEMENT
Faktor keempat adalah karena mengikuti pemimpin kelompok atau social bonding. Kelima adalah faktor suhu air laut yang lebih hangat. “Ini terjadi saat arah mangsa bergerak, sebagai akibatnya paus mengikuti arah mangsa bergerak seperti menuju perairan hangat,” jelas Chaterina.
Itulah beberapa faktor penyebab paus terdampar. Untuk mengetahui penyebab paus sperma bisa terdampar di Bali, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.