Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
5 Gempa Bumi Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia
10 Februari 2023 6:35 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Turki tengah dilanda duka. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang negara tersebut pada Senin (6/2) lalu, menyebabkan ratusan bangunan rusak dan ribuan orang meninggal dunia. Data terakhir menyebutkan lebih dari 12.000 orang di Turki dan Suriah—negara terdekat Turki— menjadi korban gempa dahsyat tersebut.
ADVERTISEMENT
Turki memang telah menjadi tempat bagi beberapa gempa Bumi mematikan. Negara tersebut juga pernah dilanda gempa 7,6 magnitudo di barat laut Provinsi Kocaeli pada 1999, mengakibatkan lebih dari 17.000 orang meninggal.
Namun, Turki bukan satu-satunya negara yang sering dilanda gempa. Ada yang lebih dahsyat dan mematikan, salah satunya di Indonesia. Berikut daftar lima gempa paling mematikan yang pernah dicatat dalam sejarah manusia.
Gempa Shaanxi, China, 1556
Gempa paling mematikan sepanjang masa pernah terjadi di Provinsi Shaanxi, China, pada 1556. Dengan kekuatan 8,0 magnitudo, ini bukanlah gempa terkuat tapi paling dahsyat, karena membunuh sekitar 830.000 orang.
Lindsay Schoenbohm, profesor ilmu Bumi dan ketua ilmu kimia dan fisika di University of Toronto Mississauga, mengatakan bahwa banyaknya korban diakibatkan desain bangunan yang buruk dan kepadatan penduduk yang tinggi di wilayah pusat gempa sehingga membuat orang rentan tertimpa reruntuhan bangunan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, China juga merupakan negara pegunungan sehingga gempa Bumi biasanya menyebabkan tanah longsor dan membuat lebih banyak korban berjatuhan.
Gempa Port-au-Prince, Haiti, 2010
Gempa paling mematikan di masa modern pernah terjadi pada tahun 2010 di Port-au-Prince, Haiti. Gempa berkekuatan 7.0 magnitudo itu telah menyebabkan sekitar 316.000 orang meninggal dunia.
Sekali lagi, Schoenbohm mengatakan, desain bangunan yang buruk dan kepadatan penduduk yang tinggi di wilayah pusat gempa menjadi menyebabkan banyaknya korban jiwa.
“Di Haiti, konstruksi bangunan yang buruk menjadi penyebabnya. Gempa juga cukup dangkal yang menyebabkan guncangan hebat di permukaan dan sangat dekat dengan pusat kota Pro-au-Prince,” katanya.
Gempa Tangshan, China, 1976
Gempa 7,8 magnitudo mengguncang kota Tangshan di timur laut China pada Juli 1976. Sebuah laporan keluaran 2002 mengestimasi gempa menyebabkan 85 persen bangunan di kota tersebut porak-poranda.
ADVERTISEMENT
Gempa tersebut juga menyebabkan pasokan listrik lokal, air, sistem saluran pembuangan, telepon, hingga komunikasi radio terganggu. Sementara itu, jumlah korban jiwa mencapai 242.760 orang.
Gempa Aceh, Indonesia, 2004
Gempa terkuat ketiga sepanjang sejarah manusia terjadi di Indonesia pada 2004. Dengan kekuatan 9,1 magnitudo, gempa terjadi di lepas pantai Sumatera, Samudera Hindia, yang memicu serangkaian tsunami yang menghantam kota Aceh dan beberapa kota di negara tetangga.
Korban jiwa akibat gempa dan tsunami ini mencapai 227.899 orang.
“Tsunami dipicu ketika air besar berpindah. Hal ini bisa disebabkan oleh tanah longsor atau letusan gunung berapi, tapi sering kali disebabkan oleh gempa berkekuatan besar yang terjadi di bawah air,” kata Schoenbohm.
Gempa ini sangat berbahaya karena terjadi di bawah air. Ketika dasar laut bergeser akibat gempa, air di atasnya ikut bergeser, membentuk gumpalan besar yang kemudian runtuh dan mengalir keluar.
ADVERTISEMENT
"Sebagian (gelombang air) menuju wilayah Aceh dalam hitungan menit dengan ketinggian tsunami mencapai 12 meter. Bagian lainnya melintasi Samudra Hindia, berdampak ke Sri Lanka, Thailand, India, hingga Somalia,” ujar Schoenbohm.
Gempa Tokyo, Jepang, 1923
Gempa paling mematikan terakhir terjadi pada 1923 di Tokyo, Jepang. Disebut sebagai gempa Kanto, bencana ini menyebabkan ratusan rumah rusak. Kebakaran besar terjadi di sekitar kota, dikombinasikan dengan tornado besar yang menyebarkan api kemana-mana.
Gempa juga memicu tsunami besar dengan ketinggian 12 meter. Total 142.807 orang meninggal dunia.