Aksi Satu Juta Masker untuk Korban Karhutla

5 Jenis Masker untuk Lindungi Diri dari Polusi Udara dan Kabut Asap

26 September 2019 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu anggota komunitas Mata Rantai Jurnalis dalam aksi 1 juta masker untuk karhutla. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu anggota komunitas Mata Rantai Jurnalis dalam aksi 1 juta masker untuk karhutla. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa bulan terakhir ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Akibatnya, timbul kabut asap yang merugikan kesehatan warga.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), satu orang tewas dan lebih dari 900 ribu warga di Sumatera dan Kalimantan terkena infeksi sistem pernapasan atas (ISPA) akibat bencana kabut asap ini.
Untuk melindungi diri dan mengurangi efek dari paparan asap karhutla, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker. Berikut ini beberapa jenis masker yang bisa digunakan agar tubuh tidak terpapar dari partikel polusi udara sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.
1. Masker N95
Ilustrasi respirator dengan kemampuan filtrasi hingga 95 persen. Foto: Banej via wikimedia commons.
Masker N95 adalah masker pelindung dari polusi udara yang paling banyak digunakan. Masker ini dapat mengurangi 95 persen partikel polusi udara berukuran lebih dari 0,3 mikron. Kendati begitu, masker ini tidak bisa melindungi tubuh dari polutan aerosol minyak dan jenis polutan yang berukuran 0,3 mikron.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian, N95 ini menjadi salah satu masker yang memiliki kinerja baik untuk melindungi tubuh dari Particulate Matter, atau disebut dengan PM2,5. N95 juga cocok digunakan untuk melindungi diri dari emisi kendaraan.
Masker ini memiliki lebih dari satu lapisan filtrasi. Memiliki katup untuk mengeluarkan udara yang dihembuskan. Hal ini diperlukan untuk mencegah kelembapan terperangkap di dalam masker. Beberapa masker N95 juga dilengkapi dengan lapisan karbon aktif tambahan. Masker 3M N95 misalnya memiliki komponen elektrostatik canggih agar pengguna bisa berespirasi dengan lebih mudah.
Masker N95. Foto: 3M
2. N99 dan N100
Masker N99 dan N100 dirancang lebih kuat daripada N95. N99 dapat melindungi diri hingga 99 persen dari partikel polusi udara berukuran 0,3 mikron. Sedangkan, N100 bisa melindungi hingga 99,97 persen dari polutan sekecil 0,3 mikron. Kendati begitu, masker ini tidak bisa melindungi tubuh dari polutan aerosol minyak dan tidak cocok digunakan di lingkungan berminyak.
ADVERTISEMENT
Masker N99 dan N100 memiliki beberapa tahap penyaringan. Masker N99 oleh Repeller, misalnya, memiliki sistem tiga lapisan filter. Lapisan pertama menjebak partikel-partikel kasar seperti PM10, debu, dan pasir. Lapisan kedua adalah filter mikro-partikel 3-ply yang dibuat khusus untuk menyaring PM 2,5 hingga 0,3 mikron. Lapisan terdalam terakhir terbuat dari karbon aktif dan memerangi pengotor gas seperti senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic compounds/VOC) dan bau busuk.
Ilustrasi polusi Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
3. Masker P95
Masker P95 dapat mencegah polutan berbasis minyak dan non-minyak. Masker ini bisa tahan minyak dan sangat baik digunakan di lingkungan berminyak seperti pompa bensin, kilang, pabrik farmasi, dapur, dan pabrik yang memproses minyak atau makanan yang digoreng.
Masker P95 dapat melindungi diri hingga 95 persen dari semua polusi udara yang berukuran 0,3 mikron dan lebih besar dari itu. Masker ini khusus dirancang untuk menyaring molekul minyak tersuspensi yang dilepaskan dari bensin, solar, minyak tanah, cat dan minyak goreng. Masker ini juga bisa menangkal PM2,5, PM10, bakteri, spora, serbuk sari, dan tungau debu.
Gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sebagian besar masker P95 dirancang memiliki katup pendingin untuk melawan panas dan pembentukan uap air. Masker ini juga memiliki bantalan hidung yang dapat disesuaikan untuk mengurangi tekanan pada hidung.
ADVERTISEMENT
4. Masker Gerak Penjernih Udara
Masker gerak penjernih udara. Foto: Prana Air
Masker ini sangat baik digunakan untuk latihan fisik di luar ruangan. Dapat dikenakan saat berjalan kaki, jogging santai, dan berlari. Masker ini dapat melindungi diri dari PM2,5, VOC, dan bau.
Masker ini dapat menyaring polutan hingga 99,95 persen bakteri dan polutan berukuran 0,3 mikron dan lebih besar. Masker ini memiliki kipas built-in yang memutar udara lebih cepat, menghasilkan hingga 2 liter per detik. Kipas bertenaga baterai, dapat bekerja selama 2 hingga 6 jam tanpa henti.
Masker gerak penjernih udara (air purification motion mask). Foto: Prana Air
5. Masker N95 Aura Particulate Respirator
Masker ini adalah versi pengembangan dari masker N95. Disebut juga sebagai respirator partikulat 3M N95, masker dirancang khusus untuk orang yang memakai kacamata.
ADVERTISEMENT
Masker ini memiliki Cool Flow Valve unik yang membuat masker tetap dingin dan mencegah kacamata berembun. Jadi, masker ini sangat cocok digunakan di cuaca panas dan lembap.
Respirator partikulat 3M N95 secara khusus dapat menyaring hingga 95 persen polutan sekecil 0,3 mikron. Namun penggunaan masker ini hanya dimaksudkan untuk di lingkungan yang tidak berminyak.
Warga mengenakan masker saat berdoa usai melaksanakan salat Istisqo di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Rabu (18/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten