news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Katak Papua Ini ‘Nyamar’ Jadi Tahi Burung, Demi Berlindung dari Predator

14 April 2023 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi katak menyerupai kotoran burung. Foto: Dok. Steve Richards
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi katak menyerupai kotoran burung. Foto: Dok. Steve Richards
ADVERTISEMENT
Di Bumi, ada berbagai jenis katak dengan bentuk bermacam-macam. Ada yang berwarna cokelat, maupun hijau menyerupai daun. Saking banyaknya bentuk kodok, tahukah kamu, di Papua ada jenis katak yang badannya menyerupai kotoran burung?
ADVERTISEMENT
Semua spesies ini masuk dalam genus Litoria. Dilansir IFL Science, studi katak yang diterbitkan di jurnal Zootaxa ini menyebut, katak-katak ini berasal dari bukit dan hutan pegunungan rendah di sepanjang lintas selatan Cordillera Tengah Papua Nugini.
Kelimanya punya nama yakni Litoria daraiensis, Litoria gracilis, Litoria haematogaster, Litoria lisae, dan Litoria naispela.
Litoria naispela remaja, memiliki warna dan pola yang sangat mirip dengan kotoran burung – kami pikir ini adalah bentuk penyamaran defensif,” tulis penulis studi Dr. Paul Oliver.
L. naispela atau katak lubang pohon pegunungan berkawah) diberi nama dari kata Melanesia yang berarti “cantik.”
Ilustrasi katak L. Lisae. Foto: Dok. Steve Richards
L. Lisae alias katak pohon lisa dinamai untuk menghormati istri sang penulis penelitian, Lisa Capon atas dukungan penuh terhadap kegiatan penelitiannya.
ADVERTISEMENT
L. daraiensis atau katak pohon dataran tinggi Darai begitu spesial lantaran hanya ditemukan di satu lokasi yakni Dataran Tinggi Darai. Begitu juga L. haematogaster atau katak pohon perut merah diberi nama demikian karena ada area di tubuhnya yang berwarna merah cerah.
Ilustrasi katak L. daraiensis. Foto: Dok. Steve Richards
Ilustrasi katak L. haematogaster. Foto: Dok. Steve Richards
Ilustrasi katak L. gracilis Foto: Dok. Steve Richards
L gracilis atau katak pohon berbintik ramping dinamai menurut istilah latin yang berarti “anggun.”
“Saya menghabiskan banyak waktu menunggu di malam hari di samping lubang pohon di tengah hujan, hujan es dan sinar bulan, (menunggu) katak muncul dan menemukan spesies menakjubkan ini. (Saya) mencoba dan belajar tentang biologi mereka.”
“New Guinea memiliki lebih banyak spesies katak daripada pulau lain mana pun di dunia dan sebagian besar tidak ditemukan di tempat lain,” tambahnya.
ADVERTISEMENT