5 Makanan yang Ganggu Kualitas Sperma

29 Februari 2020 19:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sperma kental Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sperma kental Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Menurut publikasi ilmiah yang terbit di Oxford Academic pada 2017, rata-rata produksi sperma pria menurun berturut-turut selama 40 tahun belakangan. Temuan ini jelas menjadi alarm peringatan, khususnya bagi pria, sebab berkaitan erat dengan kualitas reproduksi.
ADVERTISEMENT
Nutrisi makanan dalam pola diet menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan sperma. Seperti yang kita tahu, pola makan kerap muncul sebagai biang dari berbagai masalah kesehatan, tak terkecuali infertilitas. Riset yang rilis di Wiley Online Library pada 2017 menyebut, konsumsi jenis makanan tertentu bisa membahayakan sperma.
Ada lima jenis makanan yang dapat merusak kualitas sperma, sebagaimana dikutip University of Chicago Medicine.

Daging olahan

Sosis daging olahan. Foto: Pixabay
Masuknya daftar daging olahan sebagai makanan perusak sel sperma bukan sesuatu yang mengejutkan. Makanan ini memang kerap dikaitkan dengan sejumlah penyakit. Sosis, salami, hingga dendeng kerap menjadi menu favorit di meja makan karena praktis dan cocok hampir di semua lidah.
Tapi, studi ilmiah Wiley Online Library keluaran 2017 mengaitkan daging merah olahan dengan merosotnya jumlah sperma serta motilitasnya. Motilitas sperma sendiri merupakan kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien di dalam saluran reproduksi wanita.
ADVERTISEMENT

Makanan dengan lemak trans

Kembang kol goreng tepung Foto: Shutter Stock
Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak tak jenuh. Para pakar sejak lama mengaitkan konsumsi lemak trans dengan risiko penyakit jantung. Sayangnya, efek buruk lemak ini tak berhenti sampai di situ. Sebuah penelitian di Spanyol pada 2011 mengungkap adanya hubungan antara peningkatan asupan lemak trans dengan penurunan jumlah sperma.
Beberapa jenis makanan dengan kandungan lemak trans antara lain, makanan yang dipanggang, gorengan, krimer dan margarin, serta berbagai jenis snack kemasan seperti keripik kentang.

Produk kedelai

kedelai Foto: Shutterstock
Produk kedelai mengandung fitoestrogen, senyawa mirip estrogen yang berasal dari tanaman. Studi ilmiah terbitan National Library of Medicine pada 2008 dan melibatkan 99 pria pasien klinik kesuburan di Boston, AS, mengungkap bahwa asupan kedelai yang berlebihan dapat menurunkan konsentrasi sperma.
ADVERTISEMENT

Makanan yang terpapar pestisida dan bisphenol a (BPA)

mencuci sayuran Foto: Shutterstock
Kendati bukan jenis makanan, pestisida dan bisphenol a (BPA) dapat mencemari produk yang kita konsumsi. Pestisida kerap mengkontaminasi sayuran dan buah-buahan, serta persediaan air, yang pada akhirnya mencemari daging dan ikan yang ditampung dalam air tersebut.
Sedangkan BPA berada di sebagian besar kemasan makanan dan kaleng. Senyawa kimia ini perlahan mencampuri makanan dalam kemasan dan ikut tertelan konsumen. Baik BPA maupun pestisida bertindak sebagai xenoestrogen, bahan kimia mirip estrogen. Sama seperti fitoestrogen dalam kedelai, xenoestrogen dapat merusak konsentrasi sperma.

Produk susu tinggi lemak

Ilustrasi susu kemasan Foto: Pixabay/ Couleur
Sebuah riset PubMed keluaran Mei 2013 lalu, menganalisis sperma dan pola makan dari 189 pria berumur 18-22 tahun. Hasilnya, produk susu tinggi lemak, termasuk susu murni, krim, dan keju, dikaitkan dengan menurunnya motilitas sperma serta membuat bentuknya menjadi abnormal. Penyebabnya diduga kuat karena steroid seks yang diberikan pada sapi perah.
ADVERTISEMENT