50 Tahun Hilang, Anjing Penyanyi Papua Kembali Ditemukan

4 September 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing Bernyanyi Papu Foto: New Guinea Highland Wild Dog
zoom-in-whitePerbesar
Anjing Bernyanyi Papu Foto: New Guinea Highland Wild Dog
ADVERTISEMENT
New Guinea Singing Dog atau yang dikenal dengan anjing bernyanyi adalah spesies anjing yang berasal dari Papua. Sesuai namanya, anjing bernyanyi tidak mengeluarkan suara gonggongan seperti anjing lainnya, melainkan bernyanyi atau lebih tepatnya melolong.
ADVERTISEMENT
Anjing bernyanyi sudah jarang terlihat sejak tahun 1970-an. Mereka memperkirakan keberadaan kelompok anjing bernyanyi hanya sekitar 200 atau 300 ekor saja yang berhasil dilindungi.
Namun, studi terbaru menyatakan bahwa anjing liar ini ternyata masih ditemukan dan berkembang biak di pedalaman Papua. Para peneliti menemukan genetik anjing bernyanyi di dekat tambang emas Papua.
“Penduduk setempat menyebut mereka anjing liar dataran tinggi,” kata James McIntyre, presiden Yayasan Anjing Liar Dataran Tinggi Papua Nugini. “Singing Dog New Guinea adalah nama yang diberikan oleh orang-orang asing. Karena saya tidak tahu apa itu, saya hanya menyebut mereka anjing liar dataran tinggi.”
Anjing Bernyanyi Papu Foto: New Guinea Highland Wild Dog
Untuk mencari tahu apa itu anjing liar dataran tinggi, McIntyre melakukan ekspedisi di dataran tinggi Papua pada 2016. Pada saat itu, mereka berhasil menemukan populasi anjing leluhur yang masih mengembara di provinsi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari penelitian tersebut, para peneliti juga berhasil mengumpulkan 149 foto anjing bernyanyi, 15 foto anjing yang mirip dengan anjing bernyanyi yang telah dianggap punah hingga sampel kotoran yang mirip dengan ras anjing bernyanyi yang punah dan telah kehilangan keragaman genetiknya.
Pada tahun 2018, para peneliti kembali ke Papua untuk mengumpulkan tiga sampel darah dari 15 anjing liar dataran tinggi yang ditemukan di sana. Mereka akan membandingkan DNA dari 'singing dog' yang ditangkap dengan anjing liar dataran tinggi.
Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, peneliti menyebut jika hewan yang hidup di dataran tinggi tersebut memiliki profil genetik yang hampir identik dengan anjing penyanyi Papua. Kesimpulannya, kedua anjing tersebut berasal dari spesies yang sama.
Anjing Bernyanyi Papua Foto: New Guinea Highland Wild Dog
Temuan dari studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini pun akan menjadikan anjing penyanyi sebagai populasi yang spektakuler bagi konservasi biologi.
ADVERTISEMENT
“New Guinea Singing Dog, benar-benar memberi kita peluang fantastis untuk biologi konservasi,” kata Elaine Ostrander, ahli genetika di Institut Penelitian Genom Manusia Nasional. “Ini akan memberi kami kesempatan untuk memperkenalkan kembali genetika asli anjing-anjing ini ke dalam populasi konservasi.”
Baik anjing liar maupun anjing bernyanyi penangkaran adalah kerabat dekat dingo Australia, dan kerabat jauh anjing domestik. Kerabat terdekat anjing penyanyi New Guinea adalah ras Asia Timur termasuk chow chow, Akita dan shiba inu.
Hubungan ini menunjukkan bahwa anjing penyanyi mungkin telah memisahkan diri dari nenek moyang ras Asia ini sekitar 3.500 tahun yang lalu, ketika manusia dan beberapa anjing peliharaannya bermigrasi ke Oseania.