8 Mitos dan Fakta terkait Kondom: Bisa Sebabkan Impotensi?

18 Agustus 2019 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kondom. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kondom. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Partisipasi kaum laki-laki di Indonesia dalam program Keluarga Berencana (KB) dengan menggunakan metode kontrasepsi modern seperti kondom, saat ini dinilai masih minim. Hal ini diamini pula oleh Sandy Prasetyo, dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang berpraktik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Orang Indonesia agak tabu bicara soal kontrasepsi apalagi terkait dengan kontrasepsi pria,” terang Sandi saat ditemui di acara nikah massal bertajuk “Kondangan Pasti Sah” yang diselenggarakan DKT Indonesia, di Lapangan Palembang Trade Center, Sabtu (17/8).
dr. Sandy Prasetyo, Sp.OG. di acara Kondangan Pasti Sah di Lapangan Palembang Trade Center, Sabtu (17/8). Foto: Farida Yulistiana/kumparan
Selain karena menganggapnya tabu, banyak juga orang enggan menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi karena berbagai alasan lain. Salah satunya, sebagian orang meyakini, kondom bisa mengurangi gairah seksual hingga menjadi penyebab impotensi. Benarkah demikian?
Berikut ini 8 mitos terkait penggunaan kondom yang diyakini oleh sebagian orang dan fakta yang benar di baliknya.
Ilustrasi penis dan kondom. Foto: Shutterstock
Mitos: Kondom tidak efektif mencegah kehamilan.
Fakta: Bila pemakaiannya benar, tingkat efektivitas kondom mencapai 98% dalam mencegah kehamilan. Hanya saja, efektivitasnya akan berkurang bila cara pemakaiannya keliru.
ADVERTISEMENT
Mitos: Kondom mudah terlepas dalam vagina atau rahim.
Fakta: Kondom lepas saat penetrasi sangat jarang terjadi. Kasus kondom sobek atau lepas hanya sekitar 2% dan bisa dihindari dengan cara pemakaian yang benar serta dalam posisi hubungan intim yang wajar (tidak melibatkan benda lain yang memungkinkan kondom sobek atau lepas).
Ilustrasi Kondom. Foto: shutterstock
Mitos: Memakai 2 kondom sekaligus lebih efektif cegah kehamilan.
Fakta: Sebaliknya, 2 kondom yang dipakai secara bersamaan akan menimbulkan gesekan yang meningkatkan risiko sobek pada satu atau bahkan kedua lapisannya.
Mitos: Karena lapisannya tipis, kondom mudah sobek.
Fakta: Jika pemakaiannya benar hal tersebut tidak akan terjadi. Pastikan tak ada gelembung udara di ujung kondom dan hindari kontak dengan kuku, perhiasan atau gigi yang tajam.
Kondom aman untuk kesehatan vagina. (Foto: Thinkstock)
Mitos: Kondom mengurangi gairah seksual saat bercinta.
ADVERTISEMENT
Fakta: Kondom terbuat dari bahan lateks yang sangat tipis sehingga nyaris tak terasa ketika dipakai. Selain itu, kini banyak ditemukan kondom dengan permukaan bertekstur, berulir, berbintil, serta dengan tambahan aneka aksesori yang bisa meningkatkan gairah seksual.
Mitos: Kondom bisa menyebabkan impotensi dan menurunkan kualitas sperma karena sirkulasi darah terhalang.
Fakta: Tidak ada hasil studi yang menyatakan bahwa kondom menyebabkan impotensi atau mengurangi kualitas sperma.
Kondom, alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. (Foto: Thinkstock)
Mitos: Kondom bisa memicu ejakulasi dini.
Fakta: Sebaliknya, kondom justru bisa membantu mempertahankan ereksi dan mencegah ejakulasi dini.
Mitos: Kondom dapat menyebabkan iritasi vagina.
Fakta: Kondom yang sudah tersertifikasi memiliki kualitas tinggi, mulai dari pemilihan bahan hingga proses pembuatannya, sehingga aman digunakan. Kalaupun muncul keluhan pada penis atau vagina, kemungkinan adalah akibat kondom yang telah melewati masa kedaluwarsa atau reaksi alergi rileks yang terbilang jarang terjadi.
ADVERTISEMENT