95 Tahun Hilang di Segitiga Bermuda, Kapal Laut Ini Akhirnya Ditemukan

31 Januari 2020 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kawasan Segitiga Bermuda. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kawasan Segitiga Bermuda. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pada 29 November 1925, kapal laut SS Cotopaxi berisik 32 awak melakukan pelayaran. Ia berangkat dari Charleston, South Carolina, AS, menuju Havana, Kuba. Saat mereka memasuki daerah Segitiga Bermuda, kapal itu hilang kontak. Baik kapal maupun seluruh awak yang ada di dalamnya lenyap tanpa jejak.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu kemudian menjadi mitos dan cerita mistis di tengah masyarakat. Bahkan, dalam sebuah adegan film garapan Steven Spielberg berjudul “Close Encounters of the Third Kind” pada 1977, kapal uap SS Cotopaxi dikisahkan muncul di tengah Gurun Gobi, sebuah kawasan gurun di antara China dan Mongolia.
Cerita-cerita itu masih didengungkan hingga saat ini. Di media sosial, misalnya, ada kisah yang menyebut kapal SS Cotopaxi telah muncul di pantai Kuba dalam keadaan kosong dan masih utuh seperti sedia kala. Beberapa orang kemudian menyebut Cotopaxi sebagai kapal hantu.
95 tahun berlalu. Sebuah fakta baru muncul dan menunjukkan bahwa kapal SS Cotopaxi tidak benar-benar hilang sebagaimana diceritakan.
Kapal itu ternyata tenggelam dan bangkainya telah ditemukan seorang peneliti dan penjelajah “Shipwreck Secret” bernama Michael Barnette.
ADVERTISEMENT
“Itu sangat menarik. Aku sudah melakukan penyelaman kapal karam yang tak terhitung jumlahnya, namun penemuan kali ini benar-benar menakjubkan,” ujar Barnette, seperti dikutip HuffPost.
Michael Barnette mengukur bangkai kapal SS Cotopaxi di lepas pantai St. Augustine, Florida, AS. Dok. Science Channel
Upaya menemukan kapal SS Cotopaxi melalui jalan panjang dan tidak mudah. Barnette bersama tim mengumpulkan dokumen-dokumen bersejarah, termasuk dokumen dari perusahaan asuransi kapal untuk menemukan panggilan terakhir yang dikirim Cotopaxi pada 1 Desember 1925. Dengan memetakan rute kapal, koordinat sinyal, dan petunjuk lainnya, mereka menelusuri situs yang dikenal sebagai “Bear Wreck”, di lepas pantai St. Augustine, Florida.
Mereka menemukan sebuah kapal karam yang belum pernah diidentifikasi. Berdasarkan beberapa dokumen dan bukti yang ditemukan di situs Bear Wreck, mereka akhirnya menyimpulkan bahwa kapal itu adalah SS Cotopaxi yang hilang 95 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa hal yang mengkonfirmasi identitasnya (kapal Cotopaxi), seperti bentuk kapal, panjang dan ukuran boiler. Juga saya melihat kecocokan mesinnya, itu semua konsisten dengan informasi yang kami ketahui tentang Cotopaxi,” ujar Barnette.
Ilustrasi peta Segitiga Bermuda Foto: Shutter Stock
St. Augustine sendiri ternyata tidak termasuk wilayah Segitiga Bermuda. Adapun Segitiga Bermuda adalah bagian Atlantik yang membentang dari Miami ke Bermuda hingga Puerto Riko. Beberapa orang percaya, di daerah tersebut banyak kapal dan pesawat menghilang secara misterius.
Menurut Layanan Kelautan Nasional Amerika Serikat (NOAA), hilangnya beberapa kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda diduga akibat lingkungan ekstrem yang ada di sana. Menurut Simon Boxall, ahli kelautan University of Southampton, daerah Segitiga Bermuda bisa jadi berbahaya tapi bukan karena alasan supranatural. Daerah Segitiga Bermuda disebutnya menjadi tempat pertemuan badai, hingga menyebabkan cuaca di sana terbilang ekstrem untuk dilalui kapal laut.
ADVERTISEMENT