Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ada Kabar Gembira untuk Orang yang Pernah Operasi Usus Buntu
6 November 2018 14:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Salah satu yang bisa menjadi penyebab rasa sakit di daerah perut bagian bawah adalah radang usus buntu. Bila rasa sakit karena penyakit usus buntu datang terus-menerus sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, maka jalan keluarnya adalah dengan operasi, yakni pengangkatan bagian usus buntu atau apendiks tersebut.
ADVERTISEMENT
Pengangkatan usus buntu ini ternyata bukan hanya berguna untuk menghentikan rasa sakit akibat pembengkakan di bagian tersebut. Hasil sebuah riset terbaru mengungkapkan sebuah kabar gembira bagi orang-orang yang usus buntunya sudah diambil.
Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Science Translational Medicine ini menemukan, orang yang usus buntunya diambil ternyata memiliki risiko terkena Parkinson lebih rendah daripada orang yang masih memiliki usus buntu. Bahkan risiko mereka menjadi seperlima lebih kecil.
Dilansir Hello Sehat, Parkinson sendiri adalah kelainan saraf yang membuat penderitanya kehilangan kontrol pergerakan otot, otot kaku, dan gerakan motorik melambat. Penyakit ini berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan lebih banyak diderita oleh orang-orang berusia di atas 60 tahun.

Apakah operasi usus buntu menurunkan risiko Parkinson?
ADVERTISEMENT
Riset terkait usus buntu yang dilakukan sekelompok peneliti dari Amerika Serikat, Swedia, dan Kanada ini dilakukan dengan melibatkan data dari 1,6 juta orang yang berusia di atas 52 tahun yang diambil dari Swedish National Patient Registry.
Data ini digunakan untuk menginvestigasi diagnosis penyakit, perawatan, dan bahkan mencocokkan setiap individu berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lokasi untuk lebih membandingkan apakah mereka terkena Parkinson atau tidak serta bagaimana perkembangannya.
Sebelumnya, ada hasil riset lain yang menunjukkan bahwa mikrobioma dalam perut penderita Parkinson ternyata berbeda dengan orang yang tidak memiliki Parkinson. Selain itu, selama ini protein berjenis α-synuclein telah lama dicurigai sebagai salah satu penyebab Parkinson.
Protein ini muncul di seluruh tubuh kita, tetapi paling banyak ditemukan di otak dan berperan dalam sinyal saraf. Pada pasien Parkinson, protein ini dapat menggumpal dan membunuh sel-sel di bagian otak yang mengendalikan gerakan serta menyebabkan tremor, kekakuan, dan lambat bergerak.
ADVERTISEMENT
Nah, hasil riset terbaru ini menunjukkan bahwa protein α-synuclein juga terakumulasi di usus buntu. Namun, baik pada mereka yang menderita Parkinson atau tidak, protein tersebut tetap ada di usus buntu sehingga menimbulkan dugaan bahwa protein tersebut bukan satu-satunya penyebab Parkinson.
"Pasti ada mekanisme lain yang menyebabkan usus buntu mempengaruhi risiko Parkinson," kata Viviane Labrie, peneliti utama riset ini, kepada The Guardian. Ia juga mengatakan, ke depannya ia akan melanjutkan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara usus buntu dengan Parkinson.