Ahli Astrofisika Sebut Alien Kemungkinan Hidup di Awan Venus

23 Juli 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat luar angkasa Solar Orbiter melewati planet Venus. Foto:  European Space Agency (ESA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat luar angkasa Solar Orbiter melewati planet Venus. Foto: European Space Agency (ESA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para ilmuwan telah menemukan dua gas di atmosfer Venus yang bisa menjadi pertanda adanya kehidupan alien di sana. Dua unsur tersebut adalah gas fosfin dan gas amonia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan awal, para astrofisikawan telah menemukan dua gas fosfin dan gas amonia di atmosfer Venus. Hal itu diumumkan pada Royal Astronomical Society’s National Astronomy Meeting di Inggris.
Menurut ilmuwan, dua gas ini jarang tercipta secara alami di atmosfer atau geologi Venus, ini berarti keduanya bisa jadi merupakan tanda-tanda biologis.
“Analisis awal pengamatan baru menggunakan Teleskop James Clerk Maxwell (JCMT), yang diambil sebagai bagian dari proyek JCMT-Venis, telah mengonfirmasi keberadaan fosfin dengan indikasi jumlah signifikan di dekat awan,” ujar Dave Clements, peneliti astrofisika di Imperial College London, seperti dikutip Newsweek.
“Pada saat yang sama pengamatan dengan Teleskop Green Bank (GBT) pada panjang gelombang radio yang lebih panjang juga menemukan keberadaan amonia di atmosfer Venus.”
ADVERTISEMENT
Venus sendiri merupakan planet dengan lingkungan yang sangat ekstrem. Atmosfernya sebagian besar terdiri dari karbon dioksida–hingga 96,5 persen–, diikuti oleh nitrogen sebesar 3,5 persen dan sebagian kecil sulfur dioksida, uap, air, dan karbon monoksida. Di bagian atmosfer paling tinggi, terdapat awan asam sulfat yang tebal.
Permukaan Venus memiliki tekanan atmosfer sekitar 92 kali lebih besar daripada Bumi, dan suhu permukaannya sangat tinggi, rata-rata sekitar 466 derajat Celcius. Panas ini disebabkan oleh efek rumah kaca, akibat atmosfer CO2 yang padat memerangkap panas dari Matahari.
Planet venus dan bumi. Foto: pixabay/WikiImages
Di Bumi, gas fosfin hanya tercipta oleh bakteri yang hidup di lingkungan rendah oksigen. Inilah kenapa gas fosfin bisa disebut sebagai tanda kehidupan. Kendati begitu, ditemukannya gas fosfin di Venus masih merupakan temuan awal dan belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang ditinjau oleh rekan sejawat.
ADVERTISEMENT
“Itu mungkin merupakan tanda-tanda biologis karena memproduksi senyawa fosfor dan nitrogen di atmosfer Venus yang mengoksidasi sangat sulit untuk proses kimia normal yang diketahui. Di Bumi, kedua gas ini sebagian besar diproduksi oleh makhluk hidup atau industri manusia, dan fosfin telah disarankan sebagai penanda biologis untuk planet yang mengorbit di bintang lain,” ujar Clements.
Beberapa peneliti berpendapat, kehidupan dapat bertahan hidup di awan Venus, di mana suhu dan tekanan lebih mirip dengan Bumi. Namun, sejauh ini belum ada bukti kehidupan yang ditemukan di sana. Meski fosfin biasanya diproduksi oleh makhluk hidup, kemungkinan ada cara lain gas-gas ini bisa berada di atmosfer Venus.
“Kami tak mengeklaim telah mendeteksi kehidupan di Venus, kami tidak mengetahui dari mana asal kimia itu tercipta yang mungkin dihasilkan oleh kehidupan. Tapi mungkin ada hal lain yang belum kami ketahui,” kata Clements.
ADVERTISEMENT
Peneliti akan terus menganalisis data awal mereka dan menyelidiki bagaimana gas-gas tersebut bisa muncul di Venus yang sangat panas.
“Kami memiliki banyak data dari JCMT-Venus untuk diproses dan diolah sebelum kami dapat menempatkan deteksi ulang fosfin dengan bukti yang lebih baik. Begitu pula dengan amonia,” kata Clements.
“Dan kami memiliki lebih banyak data yang berasal dari berbagai observatorium. Di tempat lain, ada rencana untuk misi baru ke Venus, beberapa di antaranya akan dapat mengeksplorasi keberadaan amonia dan fosfin serta bagaimana keduanya dapat produksi, secara kimia atau biologis.”
Apakah gas ini merupakan jejak kehidupan di masa lalu atau bukan, yang pasti temuan ini cukup mengejutkan para astronomi, salah sautnya Roberty Massey.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah temuan yang sangat menarik, tapi harus ditegaskan bahwa hasil ini masih bersifat awal dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mempelajari lebih lanjut tentang keberadaan kedua biomarker potensial ini di awan Venus,” kata Roberty Massey, wakil direktur eksekutif di Royal Astronomical Society yang tidak terlibat dalam penelitian.
“Meski demikian, sangat menarik untuk berpikir bahwa deteksi ini dapat menunjukkan kemungkinan adanya tanda-tanda kehidupan atau beberapa proses kimia yang tak diketahui. Akan menarik untuk melihat apa saja yang akan terungkap dalam penelitian lebih lanjut selama beberapa bulan atau tahun mendatang.”