Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Ajaib! Benih Tanaman Berusia 144 Tahun Masih Bisa Tumbuh di Tanah
15 November 2023 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ahli botani dari Michigan State University (MSU), William Beal, mengubur 20 botol berisi benih tanaman pada 1879 lalu untuk memulai eksperimen tentang berapa lama umur benih bisa bertahan hidup. Lebih dari 140 tahun kemudian, beberapa benih yang disimpan di dalam botol digali dan dikeluarkan. Benih itu ternyata masih bisa tumbuh saat ditanam di tanah.
ADVERTISEMENT
Studi baru yang terbit di American Journal of Botany menjelaskan para peneliti dari MSU mengevaluasi genom tanaman yang ditanam untuk menentukan apakah genom benar-benar cocok dengan yang dijelaskan Beal. Pengujian genom mengungkapkan hasil yang mengejutkan tentang spesies benih yang mampu bertahan lama.
“Kejutan terbesar bagi saya adalah benih tersebut berkecambah kembali,” kata Frank Telewski, ahli biologi dari MSU sebagaimana dikutip dari Science Alert. “Sungguh menakjubkan bahwa sesuatu yang setua ini masih bisa tumbuh.”
Di awal percobaan, masing-masing dari 20 botol yang diambil berisi lebih dari seribu benih, mencakup 21 spesies tanaman. Botol-botol itu dikubur dengan posisi lubang botol miring ke bawah agar air tidak masuk ke dalam.
Tujuan utama penelitian ini adalah membantu petani mengetahui cara menangani gulma yang masih ada di tanah–jauh sebelum pestisida ditemukan–, di mana mereka menggali botol setiap lima tahun sekali. Seiring berjalannya waktu, para peneliti memperpanjang waktu penggalian, menjadi 20 tahun sekali.
ADVERTISEMENT
Meski banyak benih yang mati, ada juga yang masih bertahan. Dan untuk pertama kalinya, tim menggunakan teknologi analisis DNA terbaru untuk mengidentifikasi spesies benih mana yang masih hidup dan tumbuh.
“Penelitian genetika molekuler mengkonfirmasi fenotipe yang kami lihat, tanaman tersebut adalah Verbascum blattaria atau ngengat mullein, dan satu hibrida Verbascum blattaria dan Verbascum thapsus,” kata Grace Fleming, ahli biologi tanaman dari MSU.
“Beal menyatakan bahwa dia hanya memasukkan biji Verbascum thapsus, jadi pasti terjadi kesalahan saat botol sedang disiapkan.”
Saat ini tersisa empat botol lagi. Percobaan benih yang ada di empat botol tersebut akan dilakukan pada 2100 mendatang. Botol-botol tersebut tetap berada di lokasi yang dirahasiakan sehingga tidak dapat dibuka dan dirusak oleh siapa pun di luar tim peneliti.
ADVERTISEMENT
Peneliti mengatakan, meski kita telah melihat benih dengan usia lebih tua masih bertunas, penelitian yang dilakukan kali ini sangat konsisten dengan menaruh benih dalam jangka waktu lama untuk melihat apakah dia masih bisa tumbuh atau tidak, meski tujuan dan relevansi penelitian awal telah berubah seiring berjalannya waktu.
“Dalam 140 tahun lebih sejak percobaan ini dimulai, pertanyaan tentang umur panjang bank benih telah memperoleh relevansi baru, termasuk untuk konservasi spesies langka dan restorasi ekosistem; misalnya, penanaman padang rumput di bekas lahan pertanian,” kata Lars Brudvig, ahli ekologi dari MSU.