Ajaib, Tikus Langka Ini Muncul Lagi Setelah 50 Tahun Hilang

19 Agustus 2020 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tikus gajah Somalia tergolong hewan langka. Foto: Steven Heritage/Duke University Lemur Center
zoom-in-whitePerbesar
Tikus gajah Somalia tergolong hewan langka. Foto: Steven Heritage/Duke University Lemur Center
ADVERTISEMENT
Hewan mamalia tikus gajah (Elephantulus revoilii) akhirnya muncul kembali setelah 50 tahun dikabarkan menghilang. Peneliti menemukan makhluk itu hidup dan sehat di Djibouti, sebuah negara di Afrika Timur, selama ekspedisi ilmiah baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan BBC, catatan ilmiah terakhir dari tikus gajah atau yang dikenal sengis ini ditemukan pada tahun 1970-an, meskipun ada penampakan lokal. Kemunculan hewan langka ini yang setelah sekian lama dianggap menghilang cukup membuat senang para ilmuwan.
"Kami sangat gembira dan gembira ketika kami membuka jebakan pertama yang di dalamnya ada seekor gajah tikus, seekor sengi Somalia," kata Steven Heritage, seorang peneliti di Duke University Lemur Center di Durham, AS.
"Kami tidak tahu spesies mana yang ada di Djibouti dan ketika kami melihat ciri diagnostik dari ekor berumbai kecil, kami saling memandang dan kami tahu bahwa itu adalah sesuatu yang istimewa," tambahnya.
Hewan tikus gajah kembali ditemukan di Afrika setelah 50 tahun menghilang. Foto: Houssein Rayaleh/Association Djibouti Nature
Tikus gajah, atau sengis, bukanlah jenis dari keluarga gajah atau tikus, tetapi terkait dengan hewan babi tanah, gajah, dan lembu laut. Ahli biologi Jonathan Kingdon mengusulkan agar hewan ini dinamai sengis, sebuah istilah yang berasal dari bahasa Bantu Afrika.
ADVERTISEMENT
Secara tradisional dinamakan tikus gajah, karena adanya kemiripan antara hidungnya yang panjang dengan belalai gajah, dan bentuk tubuhnya yang menyerupai tikus. Hidungnya digunakan untuk memakan rayap dan serangga seperti trenggiling.
Tim peneliti memasang lebih dari 1.000 perangkap di 12 lokasi, dengan umpan campuran selai kacang, oatmeal, dan ragi. Mereka menangkap satu tikus gajah dalam perangkap pertama yang dipasang di daerah bebatuan kering di Djibouti.
Secara total, mereka melihat 12 sengis selama ekspedisi. Mereka juga mendapatkan foto dan video tikus hidup gajah Somalia untuk pertama kalinya untuk dokumentasi ilmiah.
Para peneliti tidak melihat adanya ancaman langsung terhadap habitat spesies tersebut, yang tidak dapat diakses dan jauh dari pertanian dan perkembangan manusia. Tikus gajah Somalia adalah salah satu dari 25 spesies hilang yang paling dicari menurut Global Wildlife Conservation.
ADVERTISEMENT
“Biasanya ketika kami menemukan kembali spesies yang hilang, kami hanya menemukan satu atau dua individu dan harus bertindak cepat untuk mencoba mencegah kepunahan yang akan segera terjadi,” kata Robin Moore, salah peneliti yang tergabung diekspedisi.
Hewan tikus gajah memiliki hidung seperti gajah dan bentuknya kecil seperti tikus. Foto: California Academy of Sciences
Ada 20 spesies tikus gajah di dunia, dan tikus gajah Somalia adalah salah satu spesies yang paling misterius, dan hanya diketahui dari 39 individu yang dikumpulkan puluhan tahun lalu dan disimpan di museum.
Analisis DNA menunjukkan bahwa tikus gajah Somalia paling dekat hubungannya dengan spesies lain di Maroko dan Afrika Selatan, menempatkannya dalam genus baru.
Entah bagaimana, mamalia kecil ini telah menyebar melintasi jarak yang sangat jauh dari waktu ke waktu, meninggalkan para ahli biologi dengan teka-teki baru. Para ilmuwan berencana untuk meluncurkan ekspedisi lain pada tahun 2022 untuk memberi tag radio GPS pada individu sengis untuk mempelajari perilaku dan ekologi mereka.
ADVERTISEMENT
"Menemukan bahwa sengi Somalia ada di alam liar adalah langkah pertama dalam konservasi. Sekarang kita tahu bahwa ia bertahan, ilmuwan dan ahli konservasi akan dapat memastikan bahwa ia tidak akan pernah menghilang lagi," jelas Kelsey Neam dari Global Wildlife Conservation.