Alasan Banyak Orang Suka Naik Roller Coaster di Taman Hiburan

16 Juli 2018 19:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Roller coaster. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Roller coaster. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Roller coaster merupakan salah satu wahana favorit pengunjung taman hiburan. Tidak percaya? Silakan Anda lihat bagaimana panjangnya antrean untuk bisa naik wahana yang memacu adrenalin selama beberapa menit itu.
ADVERTISEMENT
Richard Stephens, dosen senior psikologi di Keele University, Inggris, punya pendapat mengapa ada banyak orang menyukai roller di taman hiburan. Penjelasannya ia tulis di The Conversation.
Menurut Stephens, roller coaster mengajak kita untuk mencari sensasi kesenangan dengan cara memacu adrenalin. Wahana ini juga menimbulkan sensasi rasa takut, mirip seperti ketika orang menonton film horor.
Ketika naik roller coaster, maka tubuh akan meresponsnya dengan menimbulkan rasa takut yang ditandai dengan detak jantung cepat hingga dua kali lipat, pernapasan menjadi cepat, dan naiknya energi karena pelepasan glukosa.
Sensasi rasa takut ini yang justru membuat orang ketagihan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap pelaku olahraga ekstrem, bungee jumping misalnya, dikatakan ada peningkatan perasaan terjaga, segar, dan euforia setelah melakukan lompatan.
ADVERTISEMENT
Bungee Jumping di AJ Hackett (Foto: Dok. ajhackett)
zoom-in-whitePerbesar
Bungee Jumping di AJ Hackett (Foto: Dok. ajhackett)
Mereka yang melakukan bungee jumping juga disebut memiliki tingkat endorfin (senyawa kimia yang berhubungan dengan perasaan senang) yang tinggi.
Kalau roller coaster memacu perasaan senang, mengapa masih ada beberapa orang yang tak suka naik roller coaster?
Riset lain yang dilakukan oleh University College London dan University of Oxford mengatakan, hal tersebut dikarenakan pengaruh dari hormon dopamin. Orang yang memiliki tingkat dopamin lebih besar cenderung lebih senang menantang dirinya dengan hal yang menyeramkan. Akan tetapi orang yang memiliki tingkat endorfin yang lebih rendah cenderung tak suka menantang dirinya dengan hal yang menyeramkan.
Roller Coaster Takabisha di Jepang (Foto: Flickr/Ian Forrester)
zoom-in-whitePerbesar
Roller Coaster Takabisha di Jepang (Foto: Flickr/Ian Forrester)
Sebuah studi yang dilakukan peneliti University of North Carolina at Greensboro (UNCG) juga menyebutkan bahwa usia berpengaruh terhadap keinginan untuk mencari sensasi melalui rasa takut.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang baru menginjak usia dewasa awal merupakan puncak usia di mana mereka ingin mencari sensasi. Ketika usianya bertambah tua, perasaan tersebut akan hilang, dan itu kemungkinan berkaitan dengan masalah jantung yang biasanya terjadi di usia rawan, sekitar umur 50-an.