Alasan Kamu yang Penakut Masih Suka Nonton Film Horor

30 Oktober 2018 19:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 film horor yang digarap ulang. (Foto: Rapi Film, A Koya Prayogo Film, MD Picture, Screenplay Film,)
zoom-in-whitePerbesar
5 film horor yang digarap ulang. (Foto: Rapi Film, A Koya Prayogo Film, MD Picture, Screenplay Film,)
ADVERTISEMENT
Film horor terbukti masih menarik perhatian banyak penonton yang penakut, meski waktu menonton mereka kebanyakan habis untuk menutup mata karena tidak kuat menyaksikan adegan-adegan seram
ADVERTISEMENT
Søren Birkvad, peneliti perfilman dari Inland Norway University of Applied Sciences, mengatakan ada tiga alasan utama mengapa menonton film horor itu tetap menyenangkan, termasuk bagi orang-orang yang penakut.
“Alasan pertama mengapa kita suka film horor sangat dasar. Film horor itu menghibur kita,” kata Birkvad kepada Science Nordic.
Film horor adalah bentuk hiburan yang bisa menghapus rasa bosan. Sebuah studi menunjukkan, orang yang lebih mudah merasa bosan akan memiliki sifat senang mencari sensasi. Dan mereka itu cenderung lebih senang menonton film horor.
Alasan kedua adalah film horor membantu menjelaskan mengapa hantu atau monster yang menjadi tokoh bisa muncul dan kehadirannya tidak lagi dijelaskan karena alasan religius.
Film Korea, Train to Busan. (Foto: Asia Wiki)
zoom-in-whitePerbesar
Film Korea, Train to Busan. (Foto: Asia Wiki)
Misal film-film yang mengangkat zombie sebagai tokoh monster. Dalam film Train to Busan dari Korea Selatan, zombie diceritakan muncul karena adanya virus yang dapat menular ke orang-orang yang digigit oleh zombie.
ADVERTISEMENT
Birkvad mengatakan, saat ini orang mulai tidak percaya dengan adanya kekuatan setan, karena itulah keberadaan makhluk-makhluk menyeramkan dalam film muncul berdasarkan sains atau psikologi, misalnya makhluk menyeramkan tersebut adalah seorang psikopat seperti Hannibal Lecter.
Namun Birkvad memberikan pengecualian, kepercayaan pada setan dan makhluk supranatural masih ada pada lingkungan yang masih religius. Faktor religi yang kuat mungkin dapat menjelaskan mengapa sebagian besar film horor di Indonesia masih mengangkat soal kemunculan makhluk-makhluk gaib yang dapat dilawan dengan doa.
Perbandingan jumlah penonton film horor sepanjang tahun 2018. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perbandingan jumlah penonton film horor sepanjang tahun 2018. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
Alasan terakhir adalah film horor mengajarkan bagaimana untuk menangani rasa takut kita sendiri. Itulah mengapa saat kita sudah tidak tahan dengan adegan dalam film horor, maka kita akan mencoba menangani rasa takut tersebut dengan cara menutup mata atau telinga, atau membawa camilan saat menonton agar rasa takut berkurang.
ADVERTISEMENT
"Dalam psikologi kita menyebutnya dengan regulasi emosional. Dengan menonton film horor seseorang dapat memiliki rasa kontrol atas dua situasi, yaitu pengalaman saat menonton dan rasa takut. Menonton film horor juga dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian dari perasaan lain," kata psikolog Svein Åge Kjøs Johnsen.