Anak-anak Paling Rentan Kena ISPA karena Polusi Jabodetabek - Sehatnesia

5 September 2023 14:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang bayi yang menderita ISPA diberi bantuan pernafasan di pos kesehatan di Pos Induk Banjir Bandang Sentani di Gunung Tanah Merah, Jayapura, Papua, Kamis (21/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Seorang bayi yang menderita ISPA diberi bantuan pernafasan di pos kesehatan di Pos Induk Banjir Bandang Sentani di Gunung Tanah Merah, Jayapura, Papua, Kamis (21/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak kedua influencer Arief Muhammad dikabarkan mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) gara-gara polusi udara di Tangerang Selatan sangat buruk, menyusul sang istri, Tiara Pangestika, yang sebelumnya mengidap penyakit serupa. Mecca –anak Arief– harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami serangkaian gejala seperti sesak napas hingga batuk.
ADVERTISEMENT
“Potek. Setelah kemarin Tipang (sebutan Tiara) dirawat di RS karena ISPA, sekarang giliran Mecca yang terdiagnosa ISPA juga. Tangsel beneran parah sih polusinya,” tulis Arief di akun Instagram pribadinya.“Enggak tahu berapa banyak di luar sana yang sedang mengalami juga."
Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat dialami oleh semua orang, dari anak-anak hingga orang dewasa. ISPA terjadi ketika terdapat infeksi pada saluran pernapasan atas atau bawah.
Kondisi ini sering kali dipicu oleh infeksi bakteri dan virus. Namun, terkadang disebabkan oleh paparan polusi udara yang terjadi secara terus menerus.
Dampak polusi terhadap kesehatan ini terjadi karena bahan beracun seperti karbon monoksida, partikulat, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida terhirup ke dalam tubuh dan mengganggu organ pernapasan.
Foto kondisi polusi udara Jakarta pada pukul 11:15 WIB pada Jumat (18/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Bahaya ISPA Akibat Polusi Udara

dr. Rahmantio Adi, Sp.PD, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), mengatakan bahwa timbal dan benzena dapat mengganggu peredaran oksigen dalam darah yang bersumber dari hasil pembakaran mesin kendaraan. Polusi udara lain seperti asap rokok salah satunya, juga mengandung karbon monoksida yang mengakibatkan timbulnya gejala penyakit pernapasan salah satunya ISPA.
ADVERTISEMENT
“ISPA ini memperberat kesehatan paru, mirip seperti asam lambung ditambah lagi jika orang tersebut menderita ISPA jelas gejalanya pasti makin berat,” ujar dr. Adi, sebagaimana dikutip di web resmi unesa.ac.id.
Sebuah studi yang terbit di Sciencedirect menyebutkan PM2.5 yang terkandung di dalam polusi dikaitkan dengan risiko lebih besar penyakit ISPA pada ibu hamil dan anak berusia di bawah 5 tahun, berdasarkan survei di 35 negara dengan pendapatan rendah.
Kemudian, riset lain tentang dampak polusi udara yang terbit di BMJ mengatakan paparan polusi udara dalam jangka panjang bisa menimbulkan sejumlah penyakit pernapasan, termasuk peningkatan risiko asma dan bronkitis, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), peningkatan risiko emfisema, kanker paru-paru, hingga mengganggu sistem kekebalan tubuh.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, anak menjadi kelompok paling rentang mengalami masalah kesehatan akibat polusi udara. European Environment Agency menjelaskan anak-anak punya frekuensi pernapasan lebih tinggi daripada orang dewasa. Anak-anak juga menghirup lebih banyak udara per kilogram berat badan.
com-Ilustrasi rontgen paru-paru. Foto: Shutterstock.
Karena fisiknya yang lebih rendah, anak pun menghirup udara lebih dekat ke tanah, tempat beberapa polutan terutama dari knalpot lalu lintas dipancarkan dan menjadi terkonsentrasi. Dosis polusi yang mereka peroleh juga meningkat karena mereka bernapas lebih cepat dan seringkali lebih aktif secara fisik.
Terlebih, anak-anak memiliki sistem imun tubuh yang belum terbentuk sempurna sehingga cenderung lebih rentan terinfeksi.

Gejala ISPA

Bagi masyarakat perkotaan seperti di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan kota-kota besar lain di Indonesia dengan polusi udara buruk, penting untuk mengetahui tanda-tanda ISPA. Adapun gejalanya meliputi:
ADVERTISEMENT
Ketika muncul gejala ISPA, kamu bisa mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan gejala yang muncul. Selain itu, minum banyak air putih agar tubuh tetap terhindrasi. Jika gejala tidak membaik setelah 2 - 3 hari, segera hubungi dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Cara mencegah penyakit akibat polusi udara

Supaya tidak terkena ISPA saat polusi udara tinggi, ada baiknya melakukan beberapa pencegahan preventif untuk meminimalisir paparan polusi masuk ke dalam tubuh sebagaimana dikutip Siloam Hospital:
ADVERTISEMENT